KULONPROGO, KRJOGJA.com - Wakil Ketua II DPRD Kulonprogo Lagiyo Yok Mulyono menegaskan, ulama dan umara tidak bisa dipisahkan, keduanya harus bersinergi dalam upaya membangun Kabupaten Kulonprogo.
"Alhamdulillah hubungan ulama dan umara dalam melaksanakan pembangunan wilayah serta menciptakan kehidupan masyarakat berjiwa sosial di Kulonprogo cukup harmonis. Dalam upaya menjaga sinergitas tersebut maka kami silaturahmi ke sejumlah tokoh agama dan ponpes di Kulonprogo," kata Yok di sela anjangsana ke Pondok Pesantren (Ponpes) Budi Mulia Kalurahan Kaliagung Kapanewon Sentolo dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cabang Nanggulan H Ramelan, Selasa (11/12/2022).
Anjangsana ke sejumlah tokoh agama baik Islam, Budha, Hindu, Kristen dan Katolik serta rumah ibadah sebagai rangkaian Peringatan HUT ke-69 DPRD Kulonprogo pada 19 Januari 2021 mendatang.
"Sebagai wakil rakyat, kami pimpinan dan anggota DPRD Kulonprogo menyadari peran penting tokoh lintas agama dan pengelola rumah ibadah. Jadi selain mempererat tali silaturahmi, anjangsana juga untuk minta masukan, menjaring aspirasi masyarakat sekaligus dukungan sehingga ke depan kinerja Dewan lebih maksimal dalam membangun wilayah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," jelas Yok.
Pengurus Ponpes Budi Mulia, Ahmad Fawazin menjelaskan, ponpes ini memiliki banyak prestasi tapi belum dikenal masyarakat luas. "Pembelajaran yang paling fenomenal di sini, santri bisa khatam Kitab Kuning hanya dalam waktu enam bulan, sementara di ponpes lain enam tahun. Selain itu santri juga dibekali ilmu entrepreneurship atau kewirausahaan seperti membuat sabun," ungkapnya.
Dalam anjangsana Yok Mulyono didampingi anggota Fraksi PKB DPRD setempat Ratna Purwaningsih, Fraksi PKS Agung Rahardja, anggota Fraksi PAN Upiya Al Hasan dan anggota Fraksi Golkar Sasmito Hadi menyerahkan sejumlah bantuan uang dan cindera mata. Kalangan anggota Dewan menyatakan siap membantu Ponpes Budi Mulia untuk memperkenalkannya kepada masyarakat luas baik melalui media sosial maupun sosialisasi langsung. (Rul)
