TIM PKM-PM ITNY 'Tandur Mangrove' 1.000 Bibit Pohon

Photo Author
- Senin, 6 September 2021 | 11:15 WIB
TIM PKM-PM ITNY 'Tandur Mangrove' 1.000 Bibit Pohon
TIM PKM-PM ITNY 'Tandur Mangrove' 1.000 Bibit Pohon

GALUR, KRJOGJA.com - Mahasiswa Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) yang tergabung dalam kelompok Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) melakukan Tandur/penanaman mangrove di Pantai Trisik, Desa Banaran, Kapanewon Galur, Kabupaten Kulonprogo.

Dosen pembimbing PKM-PM, Sely Novita Sari ST MT mengatakan, kegiatan ini bertujuan membantu masyarakat Desa Banaran mencegah abrasi pantai. "Kegiatan ini berkolaborasi dengan Karang Taruna Desa Banaran, salah satu progran kerja Karang Taruna berada di bidang lingkungan hidup," ujar Sely Novita, Senin (06/09/2021).

PKM-PM beranggotakan 5 mahasiswa Teknik Sipil yaitu Ricko Rivaldo R. Do’o, Clara A. Ines Benge, Filipus Alfriyadi Junaidi, Faturrahman J Trumpi, Andri Daeng Salimung.

Sedangkan Ricko selaku ketua tim, dalam acara sosialisasi menjelaskan secara lisan melalui video singkat. Selain itu, sebagai bahan untuk panduan belajar masyarakat Desa Banaran adalah buku saku dan poster. Buku dan poster tersebut merangkum secara singkat pengertian mangrove, jenisnya, manfaat mangrove, alat dan bahan, cara penanaman serta cara merawat tanaman mangrove dengan bahasa yang mudah dipahami.

Sosialisasi juga dihadiri oleh Warso selaku Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Wana Tirta sekaligus Penyuluh Hutan mangrove Kulonprogo mengaku senang dengan kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa ITNY ini. "Kami berharap kegiatan seperti ini dilanjutkan untuk kepentingan pengembangan tanaman mangrove," katanya.

Disebutkan, jika ekosistem mangrovenya kembali, fauna juga akan membaik, hal ini tentunya akan menambah sektor pendapatan masyarakat di sini selain dari kegiatan wisata yang saat ini sedang turun.

Setelah sosialisasi, dilanjutkan tandur/tanam mangrove. Tim ITNY menyediakan 1.000 bibit tanaman mangrove. Bibit yang ditaman di banaran sebanyak 800 bibit, dengan estimasi waktu untuk tumbuh besar adalah 2 tahun.

Warso menjelaskan, kondisi lokasi penanaman di sini berpasir sehingga salah satu jenis mangrove yang cocok adalah jenis api-api. Kondisi lokasi juga dapat dilihat, air asin yang merembes sampai ke darat dan abrasi yang terjadi. "Jika dibiarkan, dapat memutus akses jalan, sehingga penanaman mangrove ini langkah yang tepat," tambahnya.

Ricko berharap, penanaman dan perawatan pohon mangrove ini dapat berjalan lancar dan sukses, sehingga bisa menjadi awal pengembangan lingkungan hidup dan masa depan yang baik bagi Desa Banaran. (Jay)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

YIA Siap Layani Lonjakan Penumpang Libur Akhir Tahun

Kamis, 18 Desember 2025 | 19:50 WIB

Peran Strategis Baznas Bantu Masyarakat

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:30 WIB

Data BPS Bisa Dikemas Jadi Konten Edukatif

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:45 WIB

Direksi KR Silatuhrami dengan Bupati Kulonprogo

Minggu, 7 Desember 2025 | 17:46 WIB
X