WATES, KRJOGJA.com - Ketika bencana alam terjadi, komunikasi bencana yang efektif sangat diperlukan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir korban jiwa.
Dusun Sonyo Desa Jatimulyo kulon progo merupakan dusun yang rawan akan bencana tanah longsor terutama di saat musim penghujan. Komunikasi dan kerjasama yang melibatkan pemerintah desa setempat dengan tokoh masyarakat setempat seperti kepala dukuh, ketua RT, ketua RW serta karang taruna dan masyarakat terdampak sangat mendukung tercapainya komunikasi bencana yang efektif.
Melalui program Pengabdian masyarakat, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta berkontribusi membantu masyarakat Dusun Sonyo memberikan pelatihan pentingnya komunikasi bencana berbasis komunitas Pada hari Sabtu 8 mei 2021. Program Pengabdian Kepada Masyarakat yang diketuai oleh Dr. Adhianty Nurjanah, S.Sos., M.Si, dan beranggotakan Dr. Iswanto, S.T., M.Eng dan Linda Kusumawati Wardana SPd M.Sc ini memberikan pelatihan pentingnya komunikasi bencana berbasis komunitas pada tokoh masyarakat ( dukuh, RT, RW dan karangtaruna) serta mengadakan FGD terkait rancangan pembuatan alat deteksi dini tanah longsor di Dusun Sonyo Jatimulyo Kulonproga
Pada kesempatan itu juga UMY membantu masyarakat dusun sonyo melalui pemberian hibah alat yang sangat dibutuhkan pada saat bencana tanah longsor seperti: Gergaji Mesin, lampu senter serta APD.
“Program pengabdian masyarakat ini merupakan kontribusi nyata UMY membantu masyarakat sehingga mampu berdaya dan mengatasi masalah pada saat menghadapi pra, saat, dan pasca terjadinya tanah longsor,†jelas Adhianty selaku dosen Ilmu Komunikasi sekaligus Ketua Pelaksana program PKM ini. Hadir pada saat pelatihan, kepala dukuh Sonyo Jatimulyo Suranto,
“Saya sangat mengucapkan terima kasih kepada Tim Pengadian UMY karena telah peduli dan membantu masyarakat dusun sonyo dan berharap program pengabdian ini bisa dilanjutkan di dusun kami berharap saat bencana tanah longsor terjadi masyarakat makin siap dan tidak ada lagi korban jiwa.†(*)