dr Hasto Wardoyo: Pendataan Keluarga Penting agar Penduduk Berkualitas

Photo Author
- Minggu, 4 April 2021 | 08:08 WIB
DR (HC) dr H Hasto Wardoyo SpOG (K) sedang mengikuti pendataan keluarga 2021.
DR (HC) dr H Hasto Wardoyo SpOG (K) sedang mengikuti pendataan keluarga 2021.

KULONPROGO, KRJOGJA.com - Pendataan keluarga 2021 sangat penting untuk mengetahui data mikro. Berbeda dengan data makro, data mikro merupakan potret kondisi keluarga, seperti kondisi rumah, penggunaan air dan makanan yang dikonsumsi. Melalui pendataan mikro pemerintah menjadi tahu kondisi setiap keluarga di Indonesia.

Dengan mengetahui data mikro mempermudah bagi perencanaan pembangunan kependudukan dan ketahanan keluarga. Selain itu juga akan mempermudah pemerintah dalam memberikan bantuan dan lebih tepat sasaran. Pembangunan keluarga menjadi kunci kesuksesan masyarakat. Kalau keluarganya berkualitas dan masyarakatnya berkualitas maka penduduknya juga akan berkualitas .

"Data mikro penting karena pemerintah daerah menjadi tahu kondisi detail masig-masing keluarga di daerahnya. Kepala keluarga (KK) mana yang pantas mendapat Program Keluarga Harapan (PKH), mendapat perhatian risiko stunting dan KK yang perlu mendapat perhatian rumahnya termasuk berapa yang perlu diperbaiki lingkungan sanitasi dan berapa KK yang belum menggunakan air bersih," tegas Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, DR (HC) dr H Hasto Wardoyo SpOG (K) didampingi istri dr Dwikisworo Setyowireni SpA (K) usai mengikuti Pendataan Keluarga 2021 di Kompleks PAUD Sadewa Wates, Sabtu (3/4).

Nampak hadir Plt Kepala Perwakilan BKKBN DIY Dr Ukik Kusuma Kurniawan dan Inspektur Wilayah 1 Chinggih Widanarto serta Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinas PMD Dalduk dan KB) Kulonprogo Sudarmanto SIP.

Informasi dari data keluarga sebagai bagian utama untuk mengambil kebijakan.

"Apalagi pada 2021 pemerintah membuat blueprint, pembangunan berbasis kependudukan dan salah satu materiilnya data keluarga. Kepentingan kedua, kita ini belum punya indek pembangunan keluarga untuk mengetahui kondisi kualitas keluarga yang satu dengan lainnya bagus atau tidak," jelas Hasto.

Pendatan keluarga menerapkan protokol kesehatan (prokes) penanganan Covid-19 secara ketat. Sehingga mayoritas pendataan dilakukan online.

"Hampir 60 persen pendataan dikerjakan secara online, sisanya 40 persen di daerah-daerah terpencil menggunakan formulir. Prinsipnya pendataan keluarga 2021 sangat menyesuaikan kondisi pandemi Covid-19 ini," tegasnya mengimbah masyarakat mensukseskan pendataan keluarga. (Rul)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

YIA Siap Layani Lonjakan Penumpang Libur Akhir Tahun

Kamis, 18 Desember 2025 | 19:50 WIB

Peran Strategis Baznas Bantu Masyarakat

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:30 WIB

Data BPS Bisa Dikemas Jadi Konten Edukatif

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:45 WIB

Direksi KR Silatuhrami dengan Bupati Kulonprogo

Minggu, 7 Desember 2025 | 17:46 WIB
X