KULONPROGO, KRJogja.com - Untuk mencegah agar tidak tertular virus Korona sekaligus mensukseskan program pemerintah Vaksinasi Covid-19, jajaran Direksi Perusahaan Umum Daerah Bank Perkreditan Rakyat (Perumda BPR) Bank Kulonprogo melaksanakan vaksinasi yang diikuti seluruh karyawan bank milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo tersebut.
"Seperti halnya kantor pelayanan publik lainnya, karyawan kami juga sangat berpotensi tertular Covid-19. Sehingga sebagai upaya pencegahan terpapar Covid-19 dan memberikan daya tahan tubuh maka kami mewajibkan seluruh karyawan mengikuti vaksinasi," kata Direktur Utama (Dirut) Perumda BPR Bank Kulonprogo, Joko Purnomo MM usai vaksinasi, di kantornya, Jalan Kawijo Pengasih, Kamis (1/4).
Diungkapkan, pihaknya selalu berusaha semaksimal mungkin agar tidak ada karyawan yang positif terpapar Covid-19. Karena itu dalam berinteraksi baik dengan masyarakat maupun nasabah di kantor, manajemen Perumda BPR Bank Kulonprogo selalu menerapkan protokol kesehatan (prokes) pencegahan penyebaran Covid-19 secara ketat.
"Setiap karyawan yang akan masuk kantor dan selama bekerja maupun habis berkegiatan diwajibkan selalu mengenakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Selain itu juga mengatur jarak antri nasabah sehingga benar-benar terhindar dari Covid-19," ujarnya.
Pihaknya meyakini seluruh karyawan memiliki kesadaran yang tinggi dalam mencegah penyebaran Covid-19. Terbukti hingga saat ini tidak ada karyawan Bank Kulonprogo terpapar Covid-19. "Kami selalu mengimbau karyawan agar berhati-hati dalam setiap kegiatan sehingga terhindar Covid-19," ungkapnya memastikan seluruh karyawan Perumda BPR Bank Kulonprogo akan mengikuti vaksinasi kedua.
Disinggung tentang aset, Direktur Kepatuhan dan Umum Perumda BPR Bank Kulonprogo Surojo mengungkapkan, sekitar Rp 510 miliar. Deposito sekitar Rp 430 miliar dan kredit sekitar Rp 350 miliar. “Pandemi Covid-19 memang sangat berdampak bagi kami. Untungnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan relaksasi kredit hingga Maret 2022, sehingga non performing loan (NPL) kami tidak naik secara fantastis,†tuturnya. (Rul)
