KULONPROGO, KRJOGJA.com - Investor dan kalangan dunia usaha yang menanamkan modal dan melakukan kegiatan usaha di Kulonprogo membawa dampak positif bagi terciptanya lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Karena itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo mengucapkan terimakasih.
"Kulonprogo akan selalu bertumbuh seiring dengan dibukanya bandara baru di Temon dan proyek-proyek strategis pemerintah. Oleh karena itu, diharapkan kalangan investor dan dunia usaha agar secepatnya melakukan realisasi investasi," kata Wakil Bupati Kulonprogo, Drs H Sutedjo menyatakan hal itu ketika menjadi narasumber Investor Gathering bertajuk "Menumbuhkan Percepatan Realisasi Investasi" di Gedung Mal Pelayanan Publik (MPP) Kulonprogo, Senin (04/11/2019).
Kulonprogo juga bertekad mewujudkan iklim investasi yang kondusif. "Kalau bisa dipermudah mengapa harus dipersulit. Kewenangan kami di sektor perizinan, tata ruang, izin lingkungan, kami pastikan klir. Kalau ada yang minta-minta laporkan ke saya," tegas Sutedjo sembari menjanjikan review tata ruang untuk mengakomodir kepentingan dunia usaha yang ingin mengembangkan kawasan yang ramah lingkungan, lestari dan minim polutan.
Investor gathering tersebut merupakan kerjasama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DPMPT) Kulonprogo dan BPD DIY Cabang Wates. Kegiatan yang akan berlangsung tiga hari tersebut diikuti 50 pelaku usaha yang sudah mengantongi izin usaha, baik yang sudah operasional maupun tahap konstruksi. Hadir pula Didit Respati Setiadi SH MM Pimpinan Cabang Bank BPD DIY Cabang Wates. Adapun BPD DIY Cabang Wates dalam kesempatan tersebut menawarkan beberapa produk pembiayaan investasi.
Menurut Kepala DPMPT Kulonprogo, Agung Kurniawan SIP MSi, investor gathering bertujuan memberikan referensi kepada investor untuk menangkap peluang dengan dibangunnya Yogyakarta International Airport (YIA), serta dialog bisnis terhadap permasalahan yang dihadapi pengusaha.
"Sampai dengan triwulan III 2019 tercatat total realisasi investasi di Kulonprogo mencapai Rp. 9,1 triulan, terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp. 0,89 triulan meliputi sebelas perusahaan dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp. 8,2 triliun meliputi PT Angkasa Pura I sebesar Rp. 7,56 triliun dan 32 perusahaan lainnya," tambah Agung.(Wid)
