KULONPROGO, KRJOGJA.com - Perkembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Kulonprogo saat ini cukup bagus dibanding kabupaten lain di DIY. Hanya saja memang perkembangannya belum merata. Seperti halnya BUMDes Binangun Sejahtera Mulya Desa Donomulyo Kecamatan Nanggulan, perlu ada sentuhan-sentuhan khusus sehingga BUMDes ini ke depan mengalami perkembangan yang cukup pesat dalam upaya meningkatkan ekonomi masyarakat Desa Donomulyo.
"Khusus BUMDes Donomulyo memang masih berkutit di sektor simpan pinjam. Mungkin karena baru sehingga usahanya belum melebar atau merambah ke unit usaha lain. Kami berharap dengan terpilihnya direktur baru nanti, akan mampu meningkatkan value atau nilai BUMDes Donomulyo," kata anggota Tim Penguji Seleksi Direktur BUMDes Binangun Sejahtera Mulya, Desa Donomulyo, Yuni Lestari SE di balai desa setempat, Minggu (8/9/2019).
Seleksi diikuti empat kandidat, Cintia Devi Disiantari AMd, Manik Absari STr Kepgi, Slamet ST dan Edi Nurcahyo SE. Sementara Tim Penguji, Ketua, Yulianto SE (Tenaga Ahli Kabupaten Kulonprogo ) dan anggota Yuni Lestari SE, Agung Margandi MM serta Gatot Ferianto SP, ketiganya Konsultan Pendamping Wilayah IV Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPW IV P3MD) DIY.
Diungkapkan, Direksi BUMDes Binangun Sejahtera Mulya memang harus berupaya keras menggali lagi potensi-potensi unit usaha lain supaya badan BUMDes ini betul-betul bermanfaat bagi masyarakat sekaligus menjadi alat pengungkit perekonomian masyarakat desa. "Menggali potensi yang ada di wilayah Desa Donomulyo untuk dikembangkan memang jadi tantangan bagi direktur baru bersama jajaran pengurusnya. Sehingga unit usaha yang dikembangkan tidak hanya simpan pinjam tapi di bidang lain juga harus digarap seperti halnya bidang pertanian, wisata maupun perdagangan," ujar Yuni Lestari.
Ketua Tim Penguji Seleksi Direktur BUMDes Binangun Sejahtera Mulya juga Tenaga Ahli Kabupaten Kulonprogo, Yulianto SE membenarkan BUMDes di seluruh Nanggulan memang sudah berjalan bagus, tapi ada beberapa BUMDes yang Non Performing Loan (NPL)Â atau kredit bermasalah (macetnya) memang lumayan tinggi. "BUMDes Binangun Sejahtera Mulya Donomulyo bukan termasuk yang NPL-nya tertinggi. Kisarannya di bawah 15 persen dari total seluruh kredit," ujarnya.
Pergantian direktur sebagai upaya memajukan BUMDes setempat sehingga unit usahanya semakin banyak selain simpan pinjam. "Membuka unit usaha baru seperti mengelola pasar desa jadi tantangan berat direktur baru. Bisa mewujudkan pasar desa yang mampu bersaing dengan pasar modern," jelas Yulianto.
Selain itu memanfaatkan potensi-potensi yang dimiliki Desa Donomulyo misalnya destinasi wisata. Kemudian mampu menangani permasalahan-permasalahan warga Desa Donomulyo. "Kalau kita ambil contoh di daerah lain, persoalan air bersih bisa ditangani BUMDes dengan memegang teguh prinsip usaha yang tidak melulu mencari keuntungan (profit oriented) tapi lebih pada didasari bisnis sosial. Yang penting kebutuhan sosial masyarakat tercukupi dan BUMDes tidak rugi," ujarnya.