KULONPROGO, KRJOGJA.com - Di tengah persediaan air bersih para donatur di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo menipis, warga di wilayah rawan kekeringan akibat musim kemarau yang mengajukan permohonan bantuan air bersih terus bertambah. Informasi di BPBD Kulonprogo yang berhasil dihimpun hingga Jumat (20/07/2018) menyebutkan droping bantuan air bersih yang didistribusikan berasal dari donatur PLN Regional Yogyakarta.
Dari persediaan air bersih sebanyak 150 tangki, hingga laporan terakhir sudah menyalurkan 117 tangki. Droping bantuan air bersih terus berlangsung meskipun persediaan air bersih dikabarkan tinggal 33 tangki. â€Persediaan air bersih yang masih ada, tidak mencukupi untuk melayani permintaan sampai akhir Juli,†ujar salah seorang sumber KR di BPBD Kulonprogo.
Kepala BPBD Kulonprogo, Ariadi bersama Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Heppy Eko Nugroho dan Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Eko Susanto membenarkan persediaan air bersih untuk warga yang membutuhkan sudah menipis. Menurutnya, BPBD segera mengadakan rapat koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan kecamatan agar masyarakat yang membutuhkan bantuan air bersih tetap bisa terlayani.
Dinsos DIY mengalokasikan air bersih 100 tangki, namun untuk pendistribusian dijadwalkan sekitar Agustus. â€BPBD minggu depan akan mengadakan rapat koordinasi dengan para camat. Hasil rapat koordinasi akan menjadi bahan pertimbangan usulan ke Bupati Kulonprogo untuk menetapkan tanggap darurat kekeringan,†jelas Eko Susanto.
Heppy Eko Nugroho menjelaskan untuk pendistribusian bantuan air bersih kepada warga yang membutuhkan, BPBD mengkoordinasikan dengan PDAM dan Tagana melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kulonprogo. Menurutnya, surat masuk dari kelompok masyarakat yang mengajukan permohonan bantuan air bersih terus bertambah. BPBD sudah mengantisipasi pendistribusian air bersih jika kehabisan persediaan. (Ras)