KULONPROGO, KRJOGJA.com - Harus dicek penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) benar-benar warga yang membutuhkan bantuan. Apabila dijumpai tidak tepat sasaran, maka bisa dilakukan dengan rembug warga.
Hal itu dikatakan Bupati Kulonprogo dr H Hasto Wardoyo SpOG(K), pada sosialisasi Penyaluran BPNT di aula Adikarto, Kamis (19/07/2018). Sebanyak 111 Kelompok Usaha Bersama Ekonomi (Kube) dan pemasok menerima pengarahan dan sosialisasi terkait akan dilaksanakannya penyaluran. Pengarahan meliputi proses penyaluran bantuan, bagaimana "warong 46" melayani KPM, bahkan disampaikan filosofi dan cara agar keluarga yang tadinya belum sejahtera menjadi sejahteran
Selain pengarahan dari bupati, juga penjelasan dari Direktur Penangan Fakir Miskin Kemensos RI Drs Mumu Suherlan MSi. Secara simbolis diserahkan papan nama Warong 46 dan diharapkan Warong 46 aktif memberikan informasi kepada masyarakat maupun memberikan pelayanan program BPNT.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kulonprogo Drs Eka Pranyata menyampaikan sosialisasi BPNT sudah dilakukan kepada camat dan kades, dan membentuk agen atau "Warong 46" yang saat ini sudah ditetapkan sebanyak 111 "Warong 46". Sudah dilakukan pelatihan oleh Bank BNI 46 dan simulasi agar pelaksanaan BPNT dapat lancar. "Total ada 111 KUBE dengan jumlah KPM 47.323," kata Eka.
Â
Kabupaten Kulonprogo sesuai surat dari Dirjen, telah ditetapkan pada bulan juli ini ada trasnformasi dari yang sebelumnya Rasda menjadi BPNT dan akan disalurkan 25 Juli 2018. Namun karena khususnya penerima non PKH masih dalam proses, kemungkinan penyaluran ini nanti tidak bersamaan. PKH yang sudah pegang kartu 34 ribu, sedang yang non PKH akan menyusul kemudian karena akan dilakukan pembuatan kartu Keluarga sejahtera. (Wid)