KULONPROGO, KRJOGJA.com - Bupati Kulonprogo dr H Hasto Wardoyo SpOG(K) menegaskan, gotong royong harus dimaknai bukan hanya sebagai slogan maupun sebatas kata-kata atau bahkan jargon saja. Diaktualisasikan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari harus diwujudkan dalam tindakan nyata.
"Semangat gotong royong di Kecamatan Samigaluh luar biasa. Ada yang difabel tunanetra tapi ikut kerja bakti, ini bisa menyemangati kita dan warga. Bahkan ada ibu yang hamil sembilan bulan ikut gotong royong batako saat bedah rumah. Ini wujud peran masyarakat yang baik sekali," ujar Hasto ketika pembukaan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-15 dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-46 di wilayah Kecamatan Samigaluh, Selasa (10/04/2018).
Pembukaan BBGRM Kulonprogo di Kecamatan Samigaluh dengan peninjauan berbagai kegiatan pembangunan seperti padat karya cor blok, pelebaran jalan, dan sebagainya. Dikatakan Hasto dengan kegiatan bulan bakti gotong royong masyarakat di Kecamatan Samigaluh ini diharapkan dapat meningkatkan semangat masyarakat dalam melaksanakan kegiatan pembangunan, khususnya yang bersifat swadaya murni dan kegiatan pendukung lainnya.
Bupati juga bersyukur, gerakan gotong royong di Kulonprogo mendapat apresiasi dari PBB, dan Bupati diundang ke PBB di New York. "Pada 12 Mei 2018 mendatang kami diundang ke PBB. Ada tujuh walikota dari luar negeri dan 1 Bupati Kulonprogo diundang terkait Humaniora Enterpreneur yang disini kita sebut gotong royong, kerja sama," ungkap Hasto sambil menyatakan Kelompok Wanita Tani (KWT) Seruni di Pedukuhan Nglambor akan didatangi pula oleh Tim PBB.
Disampaikan Trenggono Trimulyono dari Dinas Pertanian dan Pangan, tim yang akan berkunjung adalah Tim Pelapor Khusus Dewan HAM Pangan pada 13 April mendatang, untuk meninjau KWT terkait kawasan rumah pangan lestari dalam hal pembelajaran keberhasilan KWT Seruni Menoreh dalam kawasan rumah pangan lestari. (Wid)
