KULONPROGO, KRJOGJA.com - Di Kabupaten Kulonprogo saat ini Bursa Kerja Khusus (BKK) ada sebanyak 29. Dari jumlah tersebut terbanyak atau masih didominasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), sedangkan yang belum rata-rata adalah Sekolah Menengah Atas (SMA).
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kulonprogo Eko Wisnu Wardhana SE menyatakan, BKK masih didominasi SMK karena kalau lulusan SMA biasanya melanjutkan sekolah meski ada yang kerja. Sedangkan SMK diharapkan lulus siap kerja, walaupun ada juga yang melanjutkan sekolah.
Menurut Eko, BKK merupakan unit pelayanan pada satuan pendidikan menengah, satuan pendidikan tinggi, dan lembaga pelatihan kerja yang memberikan fasilitas penempatan tempat kerja kepada alumninya. Pembentukan BKK ditetapkan dengan keputusan kepala, serta didaftarkan kepada Disnakertrans setempat.
"Ini sebagai mitra kerja yang strategis dalam rangka penempatan tenaga kerja, sehingga dapat bersama-sama untuk mengurangi pengangguran serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Eko kepada KRJOGJA.com, Selasa (21/11/2017).
Melalui sekolah SMA/SMK dan BKK, Disnakertrans juga melakukan pendataan. Dalam 1 tahun dilakukan 2Â kali yakni bulan Maret-April pendataan minat siswa yang akan lulus, kemudian bulan November - Desember pendataan telusur siswa yang telah 6 bulan lulus.
"Data tersebut, baik yang minat maupun telusur akan kita jadikan perencanaan tenaga kerja untuk melakukan solusi/treatment agar sesuai minat serta kemampuan dan kompetensinya, sehingga terdapat percepatan penempatan maupun penyerapan tenaga kerja," papar Eko. (Wid)