Jangan Sembarangan Cek, Hasil Pemeriksaan ATLM Valid

Photo Author
- Minggu, 23 April 2017 | 13:31 WIB

PENGASIH,KRJOGJA.com - Masyarakat Kulonprogo yang terserang penyakit diabetes melitus atau kencing manis saat relatif banyak mencapai 20-25 persen dari jumlah seluruh penduduk. Salah satu penyebab pesatnya pertumbuhan penyakit ini adalah pola hidup tidak sehat. Salah satu upaya pencegahan agar masyarakat tidak terserang penyakit tersebut adalah mengubah gaya hidup dan pola hidup yang lebih sehat lagi serta rutin kontrol gula darah.

"Penyakit diabetes merupakan salah satu penyakit mematikan dan jumlah penderitanya di Kulonprogo cukup tinggi terutama usia di atas 40 tahun mereka sangat beresiko terkena penyakit ini. Pencegahannya selain menjaga pola makan, asupan makanan yang sehat dan rutin olahraga juga harus melakukan pengecekan gula darah secara berkala secara dini," kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan Indonesia (DPC Patelki) Kulonprogo, Fitriani disela Lomba Mewarnai tingkat Taman Kanak-kanak (TK) dalam Pekan Teknologi Laboratorium Medik bertema 'Cek Diri Sejak Dini, Sehat untuk Negeri' di Aula Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kulonprogo, Minggu (23/4/2017).

Dijelaskan seseorang bisa terserang penyakit diabetes khususnya mereka yang berusia lebih dari 40 tahun adalah banyaknya paparan dari unsur-unsur di lingkungannya terutama makanan. Agar hasil pemeriksaan benar-benar valid masyarakat diimbau melakukan pengecekan di rumah sakit umum daerah (RSUD), puskesmas atau rumah sakit swasta.

"Prinsipnya kalau masyarakat enggan cek berkala maka cek gula darah sewaktu di rumah sakit pemerintah maupun swasta. Saran kami dalam pengecekan gula darah hendaknya pada ahlinya, mengingat sekarang banyak sekali apotek yang melayani cek gula darah atau kolesterol tapi petugasnya bukan dari Patelki. Sehingga tidak ada jaminan alat yang digunakan standar dan prosedurnya benar. Dengan demikian hasil ceknya juga belum tentu valid," tegasnya.

Selain lomba mewarnai, Pelki Kulonprogo juga mengadakan pemeriksaan laboratorium gratis sebagai rangkaian pengabdian masyarakat. "Untuk lomba mewarnai diikuti 50 anak TK sedangkan cek gula, asam urat dan golongan darah kami targetkan 100 peserta," tuturnya.

Selain sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat, pekan teknologi laboratorium medik juga merupakan upaya sosialisasi tenaga medis yang tergabung dalam Pelki yang selama ini belum banyak diketahui masyarakat.

"Melalui pekan teknologi laboratorium medik kami ingin memperkenalkan ahli teknologi laboratorium medis (ATLM) kepada masyarakat. Selama ini masyarakat umum tahunya tenaga kesehatan itu hanya perawat dan bidang. Padahal selain itu ada ATLM yang bertanggungjawab terhadap pemeriksaan laborat," terangnya berharap keberadaan ATLM bisa membantu masyarakat dalam menjaga dan meningkatkan taraf kesehatan.(Rul)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

YIA Siap Layani Lonjakan Penumpang Libur Akhir Tahun

Kamis, 18 Desember 2025 | 19:50 WIB

Peran Strategis Baznas Bantu Masyarakat

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:30 WIB

Data BPS Bisa Dikemas Jadi Konten Edukatif

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:45 WIB

Direksi KR Silatuhrami dengan Bupati Kulonprogo

Minggu, 7 Desember 2025 | 17:46 WIB
X