KULONPROGO, KRJOGJA.com - Banjir yang menggenangi puluhan rumah di Kecamatan Panjatan pada Minggu (26/03/2017) mendapat perhatian serius Komisi III DPRD Kulonprogo. Berdasarkan pengamatan anggota Komisi III yang dipimpin ketuanya Aji Pangaribawa ST, terlihat di sisi kanan dan kiri Sungai Gunseiro banyak sedimentasi yang menyebabkan air tidak dapat mengalir lancar.
Selain masalah sedimentasi, Komisi III juga menemukan beberapa jembatan lama yang masih menggunakan terowongan. Parahnya lagi, terowongan tersebut tidak berfungsi secara maksimal lantaran terjadi sumbatan.
Mendapati kenyataan tersebut, Aji Pangaribawa menegaskan, untuk melancarkan air harus ada normalisasi dan mengganti jembatan-jembatan yang dapat menghambat kelancaran air. Selain itu perlu juga dibuatkan bangket di sepanjang Sungai Gunseiro dan bendung gerak di depan Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Kulonprogo.
â€Komisi III mendorong eksekutif khususnya Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Kawasan Pemukiman (PUPKP) segera melakukan normalisasi dan pembangunan bangket Sungai Gunseiro. Jembatan lama juga harus diganti sehingga aliran air tidak terhambat. Untuk mengatur aliran air maka perlu dibangun bendung gerak di depan SLB.†kata politisi PDI Perjuangan.
Hal senada disampaikan anggota Komisi III Sugiyanto ST MM. "Karena tumpukan sendimentasi demikian banyak maka Pemkab Kulonprogo perlu segera melakukan normalisasi dan membangun bangket disepanjang Sungai Gunseiro. Untuk pekerjaan tersebut pemkab bisa berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO)," sarannya. (Rul)