TEMON (KRjogja.com) - Manajemen PT Angkasa Pura (AP) selaku perusahaan pemrakarsa Pembangunan New Yogyakarta Ainternational Airport (NYIA) mengerjakan proyek tersebut secara simultan dan paralel. Supaya bisa terlaksana dibutuhkan kesiapan teknis dan data pendukung. Untuk saat ini selain pemasangan pagar pembatas, pihaknya juga masih fokus menuntaskan pembebasan lahan.
“Di lapangan memang baru pemasangan pagar keliling tapi pembebasan lahan jalan terus,†kata Projeck Manajer Pembangunan NYIA R Sujiastono usai pertemuan dengan kelompok masyarakat di Temon, Rabu (1/2/2017).
Tentang sidang konsinyasi, saat ini masih bergulir di Pengadilan Negeri (PN) Wates. Konsinyasi akan diberikan kepada warga yang belum melepaskan hak atas tanahnya. Untuk itu warga diminta untuk segera mengambilnya, karena uang yang dititipkan di pengadilan tidak ada bunganya. Â
Ditegaskan dalam penanganan teknis di lapangan tidak bisa dilakukan secara serta merta. Selain butuh kajian teknis juga survei dari lembaga berkompeten. "Beberapa tanaman juga akan dipindah, karena bandara internasional baru di Temon dirancang ramah lingkungan. Sedangkan untuk pembongkaran aset di atas Paku Alaman Ground (PAG) akan kami lakukan setelah pilkada,†jelasnya didampingi Humas Proyek Pembangunan NYIA Didik Cjatur.
Menyinggung integrasi jalur kereta, tidak banyak ada masalah. Sesuai masterplant dan maket, stasiun akan diletakkan di kawasan bandara. Tergantung bagaimana nanti jalurnya akan disesuaikan dengan program PT Kereta Api Indonesia (KAI). “Harapkan kami melengkung dan bandara terhubung dengan dua stasiun,†tutur Sujiastono.
Sementara itu Asisten Perekonomian Pembangunan dan Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Daerah (Setda) Kulonprogo, Triyono MSi saat ditemui disela pembongkaran kios milik pemkab setempat menjelaskan, sesuai hasil pertemuan di pusat, jalur kereta bandara lebih ke utara agar tidak mengenai pemukiman. Sehingga nanti jalur tersebut masih akan dikaji secara efektif dan efisien. “PT KAI dan PT Angkasa Pura (AP) I diminta untuk segera mensingkronkan letak terminal dan stasiun yang akan dilalui,†jelasnya.
Rencananya jalur kereta api ke bandara akan dibangun sepanjang 6,1 kilometer. Dari sepanjang jalur tersebut, sebagian mengenai lahan warga penolak bandara dan pemukiman dengan panjang 800 meter. Sehingga dilakukan survey ulang dengan menggeser di utara Pedukuhan Sidorejo Desa Glagah yang banyak dihuni warga penolak bandara. (Rul)