WATES (KRJogja.com) - Pemkab Kulonprogo melakukan persiapan lahan relokasi bagi warga terdampak pembangunan New Yogyakarta International Aiport (NYIA) di kawasan selatan Kecamatan Temon, dengan berencana memulai pengurugan lahan pada minggu kedua Februari mendatang.
"Persiapan sudah kita lakukan, minggu kedua Februari kemungkinan mobilisasi material urug sudah mulai. Untuk tahap awal pengurugan jalan masuk angkutan material bangunan rumah warga ke lokasi relokasi," tegas Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulonprogo, Zahram Asurawan, Selasa (31/1).
Sementara itu Manajer Proyek Pembangunan NYIA R Sujiastono mengatakan, pasca 'Babat Alas Nawung Kridha' oleh Presiden RI Ir Joko Widodo (Jokowi) maka proses akan dilakukan secara simultan dengan perencanaan 'airside' dan 'landside' ((kawasan udara dan kawasan darat). Kawasan udara diantaranya meliputi runway
, taxi way
atau jalur parkir, apron
(pelataran gerakan pesawat). Sedangkan kawasan darat diantaranya gedung terminal, ruang check in
dan waiting room
penumpang, gedung kargo, tempat parkir mobil, retoran, toko.
"Dalam proses pengerjaannya tentu berkoordinasi dengan konsultan pengawas," terangnya.
Menurutnya, lahan relokasi ada di lima lokasi dan akan berdiri di atas tanah kas desa meliputi Desa Glagah, Palihan, Kebonrejo, Jangkaran dan Desa Janten. Berdasarkan hasil penghitungan, total urug yang dibutuhkan sebanyak 242.000 meter kubik/ m3. Tapi saat ini material urug yang tersedia baru 139.000 m3, berasal dari Pedukuhan Kaligalang Desa Kaliagung Kecamatan Sentolo. (Ras/Rul)