TEMON (KRJogja.com) - Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi menegaskan, Kulonprogo kelak menjadi daerah penting sebagai pusat pariwisata di Indonesia, seiring antusiasme masyarakat yang ingin menjadikan daerahnya maju. Pemerintah pusat telah melihat Yogyakarta sangat potensial sebagai destinasi wisata andalan selain Bali. Kalau selama ini Bali dikenal dengan jumlah kunjungan wisata paling banyak maka Yogya juga sudah masuk tiga destinasi wisata yang akan dikembangkan.
"Tiga destinasi wisata yang akan dikembangkan Danau Toba dan Mandalika di Lombok serta Yogya. Karena itu sudah sepantasnya masyarakat Yogya bangga akan memiliki bandara yang sangat bagus, bertaraf internasional yang akan menunjang sektor pariwisata. Tapi sebelum proses pembangunan dilakukan, pemerintah pusat ingin memastikan semuanya berjalan baik," katanya disela meninjau persiapan lokasi groundbreaking
pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) di selatan Kompleks Satradar 215/Congot Desa Jangkaran Kecamatan Temon, Sabtu (21/1).
Rombongan Menhub diantaranya Direktur Utama (Dirut) PT Angkasa Pura (AP) I, Danang S Baskoro dan jajarannya tiba di Satradar 215/ Congot sekitar pukul 11.00 WIB dan disambut Assekda Kulonprogo Bidang Ekonomi dan Pembangunan Triyono dan Dansat Radar 215/Congot Mayor Lek Sugeng Prasetyono.
Sementara Danang S Baskoro menandaskan, pemerintah pusat, Pemda DIY dan Pemkab Kulonprogo sudah bulat mendukung pembangunan NYIA sebagai pintu gerbang yang sangat diperlukan negara. Dilihat dari pertumbuhan penumpang dan pesawat, Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia Pasific.
Perihal masih ada warga menolak bandara, Danang menilai sikap pro dan kontra dalam proses pembangunan hal wajar. "Masyarakat yang menolak hanya sekitar tujuh persen sisanya 93 persen sudah oke. Termasuk dokumen Amdal juga sudah diproses. Tidak ada kendala berarti, semuanya mendukung," jelasnya.
Assekda II Triyono atas nama pemkab dan masyarakat Kulonprogo menyampaikan terimakasih atas terpilihnya Temon sebagai lokasi pembangunan bandara international. (Rul)