KANTOR Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kulonprogo mendadak ricuh dan terjadi aksi anarkis lantaran pendukung salah satu calon bupati/wakil bupati tidak puas hasil pemungutan suara yang telah diumumkan oleh penyelenggara (KPU) setempat.
Massa bertindak beringas dan merusak kantor KPU. Beruntung Polres Kulonporo sigap dan berhasil meredam aksi tersebut. Hal ini tergambar saat menggelar simulasi sistem pengamanan (Sispam) Kota jalan lingkar utara Alun-alun Wates, Rabu (12/10/2016).
Kapolres Kulonprogo AKBP Nanang Djunaedi mengatakan, simulasi di gelar untuk menghindari kesalahan prosedur dan meminimalisir terjadinya penyimpangan maupun kesalahan teknis dalam penanganan unjuk rasa.
"Dalam Sispam Kota terdapat tiga simulasi. Yakni simulasi penanganan kegiatan kampanye pasangan calon (paslon). Simulasi penanganan tindak pidana di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Kemudian simulasi penanganan unjuk rasa setelah pengumuman dan penetapan Bupati dan Wabup terpilih," tandasnya.
Kapolres menambahkan, kegiatan ini untuk mensimulasikan tahapan penanganan unjuk rasa mulai dari situasi hijau, kuning dan merah. Dalam situasi hijau yang jadi domain penanganan Polres Kulonprogo. Penanganan lanjut apabila situasinya sudah mulai kuning oleh Kompi Dalmas unit Sabhara. Apabila terjadi aksi anarkis dan tindak pidana yang mengancam petugas maupun masyarakat langsung ditangani tim anarkis dari Brimob. (*-32)