KULONPROGO (KRjogja.com) - Pengerjaan pembangunan Puskesmas Girimulyo II diindikasikan mengalami keterlambatan dari jadwal yang telah ditentukan. Lambatnya proses pengerjaan lebih disebabkan karena tenaga kerja yang dilibatkan sangat terbatas yakni hanya sekitar dua puluhan orang. Padahal idealnya pihak rekanan mengerahkan 70-an tenaga tukang dan kernet agar pembangunan salah satu puskesmas di perbukitan Menoreh dengan nilai kontrak Rp 2 miliar lebih tersebut bisa seselai tepat waktu.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulonprogo, dr Bambang Haryatno membenarkan perihal lambatnya pengerjaan Puskesmas Girimulyo II. Berbagai upaya antisipasi telah dilakukannya supaya pengerjaan proyek tersebut bisa selesai sesuai jadwal yakni selama 150 hari kalender terhitung 30 Juni 2016 lalu.
"Selain memanggil dan menegur langsung pihak rekanan, dalam rapat evaluasi kami juga telah meminta pimpinan rekanan untuk bekerja secara profesional termasuk menambah jumlah tukang," katanya, Selasa (04/10/2016).
Dijelaskan, saat dirinya inspeksi mendadak (sidak) pada minggu lalu mendapati jumlah pekerja hanya enam orang. Sehingga dr Bambang berpikir dengan kondisi tersebut mustahil proyek bisa selesai tepat waktu. "Saat itu juga saya menghubungi pihak rekanan mempertanyakan tentang sedikitnya pekerja sementara proyek bernilai miliaran rupiah," terangnya.
Sementara itu Wakil Ketua I DPRD Kulonprogo Ponimin Budi Hartono SE mengaku belum tahu kalau pengerjaan fisik Puskesmas Girimulyo II bersumber Dana Alokasi Khusus (DAK) bermasalah. Apalagi selama ini pihak Dinkes dan pegawai puskesmas setempat serta masyarakat sekitar tidak pernah mengadu ke lembaga dewan.
"Prinsipnya siapa pun rekanan yang mengerjakan proyek di Kulonprogo kalau memang bermasalah, baik tidak sesuai spesifikasi maupun mengalami keterlambatan harus ditindak tegas. Bila perlu diblacklist," tegasnya menambahkan akan meninjau langsung pembangunan Puskesmas Girimulyo II bersama Komisi II (Bidang Ekonomi Keuangan) Komisi III (Pembangunan) dan Komisi IV (Kesehatan). (Rul)