WATES (KRjogja.com) - Staf Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kulonprogo Sudiyanto mengatakan penyebab utama terjadinya banjir di wilayah Pedukuhan Tambak Desa Triharjo dan Pedukuhan Wonomulyo Sebokarang Kelurahan/ Kecamatan Wates karena ada satu titik yang topografinya lebih rendah dari darah lain. Kondisi tersebut diperburuk banyaknya sampah di saluran air Anak Sungai Pening dan adanya dua titik pintu air yang dibuat warga sehingga menghambat laju air pada saat musim penghujan.Â
"Banjir di wilayah ini tidak bisa dihilangkan karena dekat dengan pantai. Upaya yang bisa kita lakukan adalah mempersingkat siklus air sehingga bisa cepat mengalir ke muara sungai. Elevansi saluran air yang sudah ada sesungguhnya sudah cukup baik, tapi memang ada satu titik genangan akibat topografinya lebih rendah. Ada dua alternatif mengatasi agar di titik tersebut tidak terjadi genangan yakni membuat sodetan atau pelurusan drainase," katanya.
Sudiyanto mengungkapkan, rencana pembangunan drainase anak Sungai Pening sesungguhnya telah dilakukan sejak 2005 silam. Tapi karena ada sejumlah warga tidak memperbolehkan tanahnya dipakai untuk drainase maka rencana tersebut dihentikan.
"Pada 2015 muncul usulan dari warga agar drainase dibangun dan pada 2016 kami Bidang Pengairan mendapat perintah dari Kepala DPU untuk melakukan perencanaan. Karena pembangunan drainase sepanjang sekitar 2,5 kilometer ini harus melalui Detail Engineering Design  (DED)," terangnya menambahkan jika di lapangan tidak ada kendala dan anggarannya ada kemungkinan rencana pembangunan infrastruktur tersebut bisa dilaksanakan secepatnya. (Rul)
