KULONPROGO (KRjogja.com) - Perajin tahu di wilayah Pedukuhan Wonobroto dan Kaliwiru serta lainnya di Desa Tuksono yang selama ini dikenal sebagai sentra tahu, terus menciptakan olahan tahu. Selama ini tahu dari Tuksono dikenal sebagai tahu putih yang kenyal.
Dalam menghadapi kehadiran bandara di Kabupaten Kulonprogo, para perajin tahu sudah siap dengan berbagai olahan. Kini sudah mencapai 30 olahan dari tahu, dari mulai pepes, krupuk, dan bahkan saat mahasiswa KKN UNY Tata Boga mengajak warga membuat kreasi brownis tahu.
"Kami harus bisa menyajikan berbagai olahan tahu, jangan sampai para perajin malah kalah dengan perajin dari luar Kulonprogo. Yang jelas tidak ada tambahan apapun dalam tahu putih kami, sesuai namanya Kelompok Tahu Murni, jadi benar-benar murni alami," kata Ketua Kelompok Tahu Murni, Ponimin kepada KRjogja.com, Senin (05/08/2016).
Dikatakan Ponimin yang memulai usahanya sejak tahun 1970-an tersebut, upaya mempertahankan kualitas yang perlu dijaga adalah kondisi airnya. Hanya saja untuk musim kemarau anggotanya ada yang kesulitan mendapatkan air dan kadang harus beli. "Untuk bahan baku (kedelai) kami tidak masalah," katanya.
Diakui Kades Tuksono Panut, wilayahnya memang banyak perajin tahu. Ada sebanyak 108 orang perajin tahu, mereka mampu membuka lapangan kerja bagi warga di sekitarnya. "Dari mulai pengolahan tradisional hingga sekarang banyak yang dengan peralatan modern dari bantuan. Selain tahu mereka juga berinovasi dengan olahan tahu," ujarnya. (Wid)