WATES (KRjogja.com) - Harga kebutuhan pokok termasuk daging ayam, terus mengalami kenaikan jelang Lebaran. Sebagai dampaknya, bagian ayam yang harganya murah yakni ceker, kepala dan sayap, banyak diburu pembeli untuk lauk sehari-hari.
Salah satu pedagang ayam di Pasar Teteg Kulon, Asih Budiati (40) mengatakan, harga daging ayam sebelumnya berkisar Rp 20.000 hingga Rp 25.000 per kilogram. Namun selama Ramadan ini, harganya melonjak hingga Rp 35.000 per kilogram. "Memang naik signifikan, dari Rp 20.000 menjadi Rp 35.000 per kilogram. Kenaikan terjadi selama Ramadan," kata Asih kepada wartawan, Selasa (28/6/2016).
Asih memperkirakan, kenaikan masih akan terjadi hingga pasca Lebaran nanti. Berdasar pengalaman tahun-tahun sebelumnya, puncak kenaikan harga ayam terjadi jelang Lebaran. "Karena kebutuhannya meningkat. Masyarakat banyak yang beli untuk dimasak opor saat Lebaran," imbuhnya.
Menurut Asih, kenaikan harga daging ayam ini menimbulkan dampak. Masyarakat yang membutuhkan ayam untuk lauk sehari-hari, kemudian beralih membeli ceker ayam, kepala ayam, juga sayap ayam.
"Ini yang banyak diminati sayap ayam, ceker ayam dan kepala ayam. Sayap memang harganya sama, tapi isinya lebih banyak. Kalau untuk ceker, per potongnya malah hanya Rp 400, kemudian kepala Rp 1.000 per potong," sebutnya.
Dalam satu hari, Asih biasanya mampu menjual hingga 200 ceker. Jumlah ini melonjak cukup tinggi dibandingkan sebelum kenaikan harga daging ayam.
Salah satu pembeli, Sri Mulyati mengatakan, dirinya lebih memlilih membeli sayap ayam dan ceker karena lebih murah ketimbang harus membeli daging ayam. Menurutnya, peralihan tersebut bisa menjadi solusi bagi ibu rumah tangga yang tetap ingin menyajikan menu ayam sebagai lauk.
"Mau bagaimana lagi, kita harus menekan pengeluaran untuk belanja karena jelang Lebaran, semua harga mengalami kenaikan," katanya. (Unt)
