Gayeng, Ketoprak ‘Andhe-andhe Lumut’ di Lapangan Secang Pengasih

Photo Author
- Jumat, 1 September 2023 | 00:05 WIB
Adegan pentas ketoprak lakon ‘Andhe-andhe Lumut’. Foto: Khocil Birawa
Adegan pentas ketoprak lakon ‘Andhe-andhe Lumut’. Foto: Khocil Birawa


PERGELARAN ketoprak lakon ‘Andhe-andhe Lumut’ yang dimainkan oleh Pujangkoro Budaya dan Omah Cantrik di lapangan Secang, Sendangsari, Pengasih Kulonprogo, Rabu (30/8) malam, berlangsung gayeng mampu menghibur penonton. Pasalnya, pentas ketoprak disutradarai Ari Purnomo dan penata musik digarap Ponang dikemas humor berdurasi sekitar 3 jam, didukung gabungan sejumlah pelawak, penari, seniman ketoprak dan penyanyi yang dikenal masyarakat bisa membangun komunikasi dengan penonton.

Para pendukung pelawak Marwoto Kawer, Rio Pujangkoro, Theresia Wulandari, Novi ‘Kalur’, Fajar Cothiet, Tuminten, Sabina Tisa, Aryanti Luhur Tri Setyarini SH, dan sejumlah penari Angguk Kulonprogo. Pergelaran ketoprak yang diselenggarakan Paniradya Kaistimewan DIY Sekber Keistimewaan DIY, dan Dinas Pariwisata Kulonprogo.

Malam itu, pelawak Marwoto ‘Kawer’ berperan menjadi Mbok Randha Dhadapan, mengenakan pakaian jarit, kebaya dan gelungan dapat memberi umpan kepada anak-anaknya Kleting Biru, Kleting abang, kleting Ungu, Kleting Kuning. Demikian pula, Kleting Ngganyong dan Kleting Mogol dimainkan Rio Srundeng dan Ari Purnomo (personel Obrolan Angkring TVRI Yogyakarta), dandan memakai jarit, kebaya, gelungan kondhe, juga bisa melemparkan humor segar.

Ari Purnomo mengungkapkan, memilih mengangkat pergelaran ‘Andhe-andhe Lumut’ karena ceritanya merakyat dan lebih mudah bagi para pemain untuk mencari materi humor yang mengembangkan alur cerita. Para pendukung gabungan sejumlah seniman ketoprak, pelawak, penari, pemusik, penyanyi karena ada adegan menyanyi dan menari terutama saat adegan para Kleting dan Mbok Randha Dadapan menyebarang sungai dengan Yuyu Kangkang.

Selain adegan saat para Kleting melamar Andhe-andhe Lumut. Pementasan ketoprak, juga melibatkan sejumlah seniman Kulonprogo. Termasuk, iringan musik garapan menggabungkan alat musik gamelan dan alat musik modern keyboard, bas, drum, saxophone dan perkusi yang dimainkan oleh warga Kulonprogo,” tutur Ari Purnomo, usai pentas ketoprak di lapangan Secang, Rabu (30/8) malam.

Marwoto Kawer mengatakan, pementasan ketoprak ‘Andhe-abdhe Lumut’ cerita ringan yang sudah populer gampang dibikin kemasan humor dan luwes untuk menyampaikan pesan tanpa terkesan menggurui penonton. Termasuk, para pemain dengan menguasai alur cerita bisa menyampaikan humor secara spontan.

“Saya senang di era digital seperti sekarang, masyarakat masih tertarik mengapresiasi pentas ketoprak bagian dari budaya Jawa,” kata Marwoto ‘Kawer’. (Khocil Birawa)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

YIA Siap Layani Lonjakan Penumpang Libur Akhir Tahun

Kamis, 18 Desember 2025 | 19:50 WIB

Peran Strategis Baznas Bantu Masyarakat

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:30 WIB

Data BPS Bisa Dikemas Jadi Konten Edukatif

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:45 WIB

Direksi KR Silatuhrami dengan Bupati Kulonprogo

Minggu, 7 Desember 2025 | 17:46 WIB
X