Krjogja.com - Kulonprogo - Puncak Jogja Tourism Day terpusat di Laguna Tengah Pantai Glagah Kapanewon Temon Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berlangsung meriah. Rangkaian event dibuka dengan pentas seni budaya dilanjutkan diskusi pariwisata yang melibatkan seluruh unsur dari sektor pariwisata di DIY dan dimeriahkan parade desa wisata se-Kulonprogo serta cerdas cermat pariwisata.
Parade diikuti 24 desa wisata se-Kulon Progo, para peserta menunjukkan berbagai potensi desa wisata mereka, mulai dari batik, kuliner hingga kesenian tradisional. Sementara dalam cerdas cermat peserta menjawab pertanyaan seputar dunia kepariwisataan.
Baca Juga: Kemenko PMK dan Undip Tangani Kemiskinan Ekstrem
Menurut Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kulonprogo, Joko Mursito MA, Jogja Tourism Day tahun ini berbeda ajang serupa pada tahun-tahun sebelumnya. Lantaran puncak acara digelar bersamaan dengan kegiatan Lomba Gelar Potensi Desa Wisata (LGPDW) Menebar Pesona.
"LGPDW merupakan kompetisi tahunan yang mempertemukan seluruh desa wisata se-Kulonprogo untuk menampilkan potensi mereka masing-masing. Lomba Gelar Potensi Desa Wisata melibatkan tim penilai yang diketuai GKR Bendara yang juga Ketua Badan Promosi Pariwisata DIY," kata Joko Mursito, di sela acara, Rabu (27/9).
Gelar Potensi Desa Wisata Menebar Pesona, dinilai oleh empat dewan juri terdiri GKR Bendara, Bobby Ardyanto Setyo Ajie, SE, Dr Ani Wijayanti Drs. Otto Lampito MPd dan Martha Sasongko MSi.
Baca Juga: Outing Class SMA Muh 3 Yogya, Edukasi Peninggalan Sejarah
Salah satu yang menarik dalam rangkaian LGPDW adalah lomba cerdas cermat bertajuk asah terampil pariwisata. Lomba tersebut merupakan salah satu ajang mensosialisasikan program pemerintah khususnya sektor pariwisata. Dalam lomba peserta yang berasal dari perwakilan desa wisata beradu pengetahuan tentang pariwisata, seperti sapta pesona, pokdarwis sampai inklusif tourism yang baru dikembangkan Dispar setempat.
"Dengan demikian masyarakat akan lebih cepat paham karena mereka mau belajar dan kami sengaja membatasi usia peserta minimal 56 tahun, agar di masyarakat tumbuh kembang pemahaman pengetahuan tentang sapta pesona, pokdarwis, desa wisata, green tourism dan inklusif tourism yang akan kami kembangkan," jelasnya.
Sementara itu Ketua Badan Promosi Pariwisata DIY, GKR Bendara menjelaskan, desa wisata Kulonprogo saat ini mengalami peningkatan signifikan terutama dari inovasi yang dilakukan sebagai upaya mengangkat potensi masing-masing. Badan Promosi Pariwisata DIY ungkapnya terus mendorong seluruh desa wisata di DIY berkembang, salah satunya lewat LGPDW.
Baca Juga: Target Utama Eradikasi Menghapus Frambusia dari Muka Bumi
"Kami sangat berharap seluruh desa wisata terus berinovasi, sehingga ke depan memberi dampak positif terhadap peningkatan ekonomi warga," jelas GKR Bendara didampingi salah satu juri Octo Lampito MPd.
Penjabat (Pj) Bupati Kulonprogo Ni Made Dwipanti Indrayanti MT menegaskan, pemenang LGPDW adalah desa yang bisa mempertahankan, mengembangkan bahkan berkolaborasi untuk meningkatkan sumber daya manusia, maupun potensi desa wisatanya. “Penilaian bukan menjadi kompetisi untuk bersaing, tapi sebagai bagian meningkatkan kualitas pengembangan destinasi khususnya desa wisata sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat," ujarnya. (Rul)