Krjogja.com - KULONPROGO - Direktur Wahid Institute, Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid yang akrab dipanggil Yenny Wahid mengaku tidak mau terlalu percaya diri dalam menanggapi isu dirinya digadang-gadang menjadi calon wakil presiden (bacawapres) mendampingi Prabowo Subinto.
"Saya tidak mau kepedean. Persiapan apa? Rasah geer to mas-mas. Sudah... saya malah pengen fokusnya itu tadi. Banyak sekali hal-hal yang perlu menjadi perhatian kita. Pilpres penting tapi tanpa pilpres pun kita harus tetap berjuang untuk kepentingan masyarakat," kata Yenny Wahid usai mengisi pengajian Maulid Akbar bertemakan 'Elingo pati iku mesthi tumeko ing siji mangsa, mula cepakna sangu kangga sowan sakwektu-wektu di halaman Masjid Fajar Fallah Pedukuhan Girinyono, Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), kemarin. Tampak hadir Rois Syuriah PCNU Kulonprogo, KH Syaifuddin dan Ketua PCNU setempat, Kiai Luqman Arifin Fatkhul Huda ST.
Baca Juga: Berikut Tips Mahasiswa & Kampus Mahir SEO
Menurut Yenny, dirinya tidak melakukan pendekatan khusus kepada bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto. Alasannya, karena sudah merasa dekat. Kedekatan ini tidak hanya dengan Prabowo, tapi juga bacapres lain, Ganjar Pranowo. "Siapa yang pendekatan khusus?, udah dekat kok. Saya dekat dengan pak Prabowo. Saya dekat juga dengan Mas Ganjar," jelas Yenny yang Aktivis NU dan politikus tersebut.
Ditanya tentang peluangnya menjadi bacawapres Ganjar, Yenny mengaku belum bisa memastikan. "Nanti. Saat ini belum tahu juga mas," ujarnya.
Baca Juga: Harmoni Seni saat Maulid Nabi Muhammad SAW di Ponpes KH Muwafiq
Demikian juga menanggapi soal dirinya diminta bergabung dalam Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo, Yenny belum juga bisa memastikan. Alasannya mau melihat dulu siapa bacawapresnya Ganjar. "Nanti kita lihat cawapresnya dulu siapa. Kalau saya pasti solat istikharah dulu, mudah-mudahan mendatapat ketetapan hati," tuturnya.
Yenny Wahid tidak menampik, dirinya sangat mungkin merapat ke kubu Ganjar asal Bacawapresnya bukan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. "Informasinya saya masuk di mana saja, gak apa-apa asal bukan di tempat Cak Imin," katanya sambil tertawa. (Rul)