Krjogja.com, WATES - Kereta api (KA) Argo Semeru anjlok di perlintasan KA Km 520+4 wilayah Pedukuhan Kalimenur Sukoreno Sentolo, Selasa (17/10/2023) siang. Banyak penumpang KA Argo Semeru yang merasakan guncangan saat kejadian.
Salah satu penumpang KA Argo Semeru, Dedi (33) mengatakan, dalam perjalanan itu dirinya membawa bayi berusia 1,5 bulan yang baru dilahirkan istrinya. Ia bersama istrinya, Mira (29) berangkat dari Surabaya menuju ke Jakarta karena harus kembali bekerja setelah Mira menjalani cuti melahirkan di Surabaya.
"Pas kejadian itu, istri saya mau ganti popok bayi tapi nggak jadi karena penumpang lain lagi pada makan. Akhirnya istri saya ikut makan, sementara bayinya saya gendong," jelasnya.
Baca Juga: Akademi Kesejahteraan Sosial AKK Wisuda Mahasiswa Siap Kerja
Tak berselang lama, terjadi guncangan pada kereta yang ditumpangi Dedi. Dedi refleks mendekap bayinya agar tidak terluka. Guncangan tersebut cukup keras dan hebat serta berulang sampai laju kereta terhenti. "Pas kereta berhenti itu, ada kepulan debu seperti asap tebal," jelasnya.
Kepanikan langsung terjadi di dalam gerbong. Beruntung, ada penumpang yang berteriak untuk menenangkan penumpang lain. Mereka keluar satu persatu menuju pintu dengan cara merangkak.
Baca Juga: Penumpang KA Anjlok di Sentolo Dievakuasi ke Wates dan Yogyakarta, Evakuasi Datangkan Crane
"Saya merangkak sambil bawa bayi. Istri saya sempat terlempar dari tempat duduknya. Di gerbongnya juga ada kursi penumpang yang lepas namun beruntung, tidak mengenai dirinya. Kaki saya luka, memar. Pas sampai pintu langsung merosot aja keluar nggak pakai alat bantu apa-apa," katanya.
Gerbong yang ditumpangi Dedi dan Mirna yakni gerbong Eksekutif I, termasuk gerbong dengan kemiringan terparah pada rangkaian KA Argo Semeru. Gerbong ini anjlok ke tanah di sisi utara rel kereta. (Dan)