SALAH SATU Komunitas bermotor dari Kulonprogo bernama Komunitas Gas Tipis-Tipis yang anggotanya didominasi para pensiunan sejak diresmikan lima tahun lalu atau sebelum covid tahun 2019 hingga kini masih tetap eksis.
Berdirinya komunitas bermotor Gas Tipis-Tipis yang diketuai Drs HM Zuharsono Azhari ini tidak lain untuk ajang silaturahmi, ajang komunikasi, ajang persaudaraan dan tetap perseduluran saklawase.
Ini sesuai motto diproklamirkannya komunitas Gas Tipis-Tipis ini yaitu,’ Ngegas Bareng, Dolan Bareng, Mboten Pareng Sepaneng’.
“ Hingga saat ini anggotanya sudah 50 orang dengan jenis motor yang berbeda-beda. Baik Honda, Yamaha dan motor pabrikan lainnya. Para anggota bebas memakainya,” ujar Zuharsono didampingi calon anggota baru Eka Suwartana saat menyaksikan kegiatan olahraga beladiri taekwondo Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) UTI Pro Pengprov DIY di Lippo Plaza Mal, Jalan Solo baru-baru ini.
Menurut Zuharsono, untuk anggota Komunitas Gas Tipis-Tipis tidak hanya berasal dari warga Kulonprogo, tapi bisa pula dari daerah lain, seperti ada yang berasal dari Sleman dan Kota Yogyakarta.
Mereka tidak hanya kaum pria, tapi bisa pula wanita. “Tapi untuk saat ini anggotanya kebanyakan bapak-bapak,” tegasnya.
Lebih lanjut dikatakan, sejak berrdiri lima tahun lalu, kegiatan yang banyak dilakukan Komunitas Gas Tipis-Tipis ini adalah ‘touring’ bersama dengan menjelajah dari kota-ke kota yang tujuan utamanya ke pantai-pantai yang ada di Jawa Tengah, Jabar dan Jatim.
“Pantai-pantai yang dijelajahi anggota kami yaitu Pantai Pengandaran (Jawa Barat), Pantai Klayar Pacitan (Jawa Timur), dan Pantai Cilacap (Jawa Tengah). Dari tiga pantai yang disambangi anggota kami ini, paling jauh adalah Pantai Pengandaran yang berjarak 235 Km. Sedangkan Pantai Klayar jaraknya 190 Km dan Pantai Cilacap sekitar 160-170 Km,” tuturnya.
Diakui Zuharsono, selama melakukan kegiatan touring setiap satu atau dua minggu sekali, dalam perjalanan menuju lokasi yang akan ditempuh belum ada kendala berarti.
“Dalam perjalanan , anggota kami saat menunggangi ‘kuda besi’ roda dua ini kecepatan berkisar 60-70 Km/jam. Jadi tidak harus pantar (cepat). Kami dalam perjalanan menuju lokasi yang akan didatangi membagi tiga etape untuk sekedar beristirahat melepas penat. Untuk etape I , kami rehat sejenak untuk minum kopi.
Dilanjutkan untuk etape II untuk makan dan etape III istirahat kembali untuk makan snack,” papar Zuharsono, sembari menjelaskan untuk Desember 2023 ini, Komunitas Gas Tipis-Tipis akan kembali melakukan touring ke Baturaden, Purwokerto (Jateng).
“Masalah anggaran (biaya) untuk membeli makan dan snack saat istirahat di suatu tempat dan uang bensin saat melakukan touring ditanggung anggota masing-masing. Tapi kalau ada anggota yang saat touring merayakan ulang tahun (ultah), maka anggaran makan dan snack ditanggung anggota yang berulang tahun,” ungkapnya. (Rar)