KRjogja.com, KULONPROGO - Upaya pembangunan sektor Kelautan dan Perikanan mulai menunjukkan dampak positif.
Upaya pembangunan lewat inovasi program Gerbang Segoro sudah menyelesaikan tahapan kedua yaitu Bebakal (pengembangan) pada tahun 2023 lalu.
"Gerbang Segoro merupakan kebijakan pembangunan daerah berorientasi Sistem Perekonomian yang Berbasis Kerakyatan (Bela Beli Kulonprogo). Inovasi ini berbasis pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan Pokdakan, Poklahsar, Pokmaswas, dan KUB Nelayan yang terintegrasi hulu-hilir," ungkap Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kulonprogo Ir Trenggono Trimulyo MT, Jumat (05/01/2024).
Dinas, lanjut Trenggono, dalam hal ini mengupayakan penumbuhan kelompok wanita dalam pembangunan perikanan. Dalam target lima tahunan (2022 - 2026), ditargetkan penumbuhan 72 pokdakan wanita dan 36 poklahsar wanita di seluruh Kapanewon Kulonprogo.
“Adanya kelompok wanita baik di pokdakan dan poklahsar ini penting karena akan memberikan multiplier effect lebih bagi masyarakat sekitar," ucapnya.
Realisasi penumbuhan pada 2022 tercatat 24 pada pokdakan wanita dan 12 poklahsar wanita. Adapun pada 2023, tercatat total pokdakan wanita adalah 13 kelompok sehingga total terdapat 37 kelompok.
Untuk poklahsar wanita, terdapat penambahan 6 kelompok sehingga total terdapat 18 kelompok poklahsar wanita.
Menurut Trenggono, selain dari sisi kelompok wanita, Gerbang Segoro juga berupaya merevitalisasi sarana penting di sektor penangkapan ikan laut.
Upaya yang dilakukan adalah dengan membangun kembali Tempat Pelelangan Ikan (TPI) lama yang berjumlah 4 buah di seluruh kapanewon pesisir Kulonprogo menjadi TPI baru bertema TPI Higienis, Ekonomis, Bersih, Aman dan Tertib (TPI HEBAT).
"Sesuai dengan SK Bupati Kulonprogo No 32 Tahun 2008 telah menetapkan 4 lokasi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yaitu TPI Congot, TPI Karangwuni, TPI Bugel, dan TPI Trisik. TPI Hebat sendiri dicirikan dengan dengan bangunan yang berciri khas budaya dan berbasis wisata. Pembangunan perdana sudah terselesaikian pada Tahun 2023 di Pantai Congot, Jangkaran, Temon," ujarnya.
Tiga sektor diatas (budidaya, pemasaran dan penangkapan ikan) adalah inti dari revitalisasi pembangunan kelautan dan perikanan melalui Gerbang Segoro.
"Pembangunan berbasis kemasyarakatan dilakukan dengan upaya penumbuhan kelompok baru berupa kelompok wanita, kolaborasi dengan pihak lain diupayakan dengan integrasi TPI dengan sektor pariwisata. Integrasi dilakukan dalam ketiga sektor ini agar alternatif kebijakan yang dapat dilakukan untuk penguatan output / outcome yang diharapkan, sekaligus meminimalisasi/ mengeliminasi dampak negatif," kata Trenggono sembari menambahkan salah satu dampak yang dapat dirasakan dari upaya berkesinambungan ini adalah meningkatnya tingkat konsumsi ikan di Kulonprogo. (Wid)