Krjogja.com - KULONPROGO - Penghitungan surat suara di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) atau 12 Kapanewon di Kabupaten Kulonprogo membutuhkan waktu 6 hari dimulai Jumat (16/02/2024). Selain monitoring penghitungan, KPU Kulonprogo juga mulai menghitung tingkat partisipasi masyarakat secara sampling di 12 kapanewon dan ternyata meningkat dibanding Pemilu 2019.
Terkait penghitungan surat suara dari PPS, Agus Triyana Ketua PPK Wates menuturkan bahwa penghitungan tetap dilakukan per Tempat Pemungutan Suara (TPS) Jumat ini yang terbagi dua kalurahan, Kalurahan Sogan ada 6 TPS dan Kalurahan Kulwaru 8 TPS. Sebelum Jumatan direkap satu, dan setelah Jumatan dibagi dua panel, panel 1 Kalurahan Sogan dan panel 2 Kalurahan Kulwaru.
Baca Juga: Gus Iqdam Sampaikan Pesan untuk Umat Muslim tentang Kebersihan Sebagai Pilar Utama Akhlak
"Kami diberi waktu enam hari mulai Jumat (16/02/2024) hingga Selasa (21/02/2024). Untuk Sabtu dan Minggu tidak libur, tetap dilakukan penghitungan," jelas Agus sembari menyatakan bahwa penghitungan sudah menggunakan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap).
Terhadap penghitungan ini, lima Komisioner KPU Kulonprogo melakukan monitoring pada 12 kapanewon. Dikatakan Ketua Divisi Parmas dan SDM pada KPU Kulonprogo Aris Zurkhazanah, di PPK/Kapanewon, penghitungan surat suara dari PPS dilakukan per TPS tersebut diberikan waktu selama 6 hari.
Setelah itu dilanjutkan penghitungan di tingkat kabupaten setelah dari PPK selesai semua. Penghitungan surat suara di tingkat kabupaten maupun kota paling lambat 20 hari setelah pemungutan suara.
Baca Juga: Cerita Suporter PSS Beri Nama Anak Bustos, Bahagia Bisa Bertemu dan Foto Bersama
Ditambahkan Ketua KPU Kulonprogo Budi Priyana, seluruh TPS di Kulonprogo telah menyelesaikan proses penghitungan suara Pemilu 2024. Hasil penghitungan juga sudah diunggah ke aplikasi Sirekap.
"Memang sempat terjadi kendala saat anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menggunakan Sirekap karena server-nya sedang down, tapi semua sudah bisa teratasi," kata Budi
Sementara itu, Pemilu 2024 di Kulonprogo dari sampling 12 kapanewon tingkat partisipasinya meningkat dibandingkan dengan Pemilu 2019. Yakni sebesar 92 persen, sedangkan pada Pemilu 2019 tercatat 86 persen. "Kami masih terus melakukan rekap terkait partisipasi ini," kata Zurkhazanah.
Diungkapkan Zurkhazanah, partisipasi masyarakat meningkat diantaranya bisa jadi karena pemahaman politik masyarakat sudah tinggi. Jadi sudah memanfaatkan benar momentum ini untuk turut berpartisipasi.
"Bisa pula sosialisasi yang masif dilakukan oleh semua komponen, baik dari penyelenggara maupun dukungan dari pemerintah," ucapnya. (Wid)