Krjogja.com - Kulonprogo - Penjabat (Pj) Bupati Kulonprogo, Ni Made Dwipanti Indrayanti MT meresmikan Bendungan Super Kuliner (BSK). Lokasi tersebut merupakan fasilitas bagi para Pedagang Kaki Lima (PKL) Kuliner yang ada di halaman depan Pasar Bendungan, Wates.
Ni Made memuji inisiatif para PKL yang membangun area khusus tersebut sekaligus mengingatkan para semua PKL untuk selalu menjaga kebersihan dan kenyamanan bagi pengunjung. Untuk menarik daya beli masyarakat, para PKL dituntut meningkatkan upaya promosi produk yang mereka hasilkan. "BSK memerlukan ikon kuliner yang bisa membentuk karakternya secara khusus," kata Ni Made disela peresmian yang ditandai dengan pemukulan gong.
PKL merupakan salah satu unsur penting dalam menunjang keberlangsungan dan perputaran ekonomi di masyarakat. Untuk menjaga agar PKL tetap eksis maka Pemkab Kulonprogo bersama Paguyuban Pedagang Kaki Lima di Pasar Bendungan Wates membentuk suatu wadah yakni BSK. “Muda-mudahan BSK jadi pionir penataan PKL di Kulonprogo dan dapat memicu kemunculan pasar kuliner yang baru,” harap Ni Made.
Pemimpin Bank BPD DIY Cabang Wates, Nur Afan Dwi Saputro MM. "Kami sangat mengapresiasi peresmian Bendungan Super Kuliner dan Bank BPD DIY turut memberikan dukungan baik dari segi permodalan maupun alat pembayaran digital QRIS. Jadi seluruh pedagang di sini sudah menjadi merchant QUAT BPD DIY yang dapat menerima pembayaran dari berbagai platform pembayaran digital," jelas Afan.
Sementara itu mantan Wakil Bupati (Wabup) Kulonprogo sekaligus Pembina PKL Pasar Bendungan, Fajar Gegana ST menjelaskan ada sekitar 40 PKL yang berjualan di area BSK. "Ide membuat area khusus tersebut murni dari para PKL Kuliner Pasar Bendungan yang sebelumnya berjualan di pinggir jalan, di luar pagar pasar," ungkap Fajar.
Karena berada di pinggir jalan, area berjualan mereka sangat terbatas. Sehingga untuk memfasilitasi para pedang kecil, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kulonprogo. "Hasil koordinasi kami dengan Kepala Disdagin, Bu Iffah Mufidati disetujui pagar depan Pasar Bendungan dihilangkan dan para PKL diperbolehan berjualan di lingkungan dalam pasar," tutur Fajar Gegana yang juga menjabat Ketua DPC PDI Perjuangan Kulonprogo.
Di sekitar Pasar Bendungan tercatat lebih dari 100 PKL. Untuk memberi fasilitas mereka, maka pihaknya terus berkoordinasi dengan Disdagin. Fajar meyakini BSK Pasar Bendungan kelak jadi ikon dan daya tarik bagi warga sekitar maupun masyarakat Kulonprogo untuk berbelanja di sana. Kulon Progo.
"BSK bisa menjadi sentra kuliner di daerah Bendungan. Apalagi varian kuliner yang ditawarkan sangat beragam sehingga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat," jelasnya didampingi Anggota DPRD Kulonprogo, Aris Syarifudin alias Cilung. (Rul)