Demam Berdarah Mulai Naik di Kulonprogo

Photo Author
- Rabu, 20 Maret 2024 | 18:50 WIB
Musim Penghujan, DBD Mengintai
Musim Penghujan, DBD Mengintai


Krjogja.com Kulonprogo -Kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Kulonprogo sudah mulai naik. Masyarakat diminta kewaspadaannya untuk terus meningkatkan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungannya.

"Dibandingkan tahun 2023 di bulan yang sama, mulai Februari - Maret, kasus sudah mulai naik, sehingga perlu kewaspadaan. Tahun 2023 kasus DBD pada bulan Februari sebanyak 43 dan Maret 43 kasus. Sedangkan 2024, Februari 85, dan Maret hingga tanggal 18 ada 34," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulonprogo dr Sri Budi Utami MKes, Selasa (19/03/2024).

Sri Budi menyampaikan, upaya-upaya yang dilakukan sebagai langkah antisipasi, selain sosialisasi kewaspadaan DBD, juga himbauan kepada masyarakat untuk terus melakukan upaya pengendalian dengue dengan melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur)-Plus melalui Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik secara berkesinambungan. G1R1J tidak hanya pada rumah tangga tetapi juga menyasar tempat-tempat umum, perkantoran, tempat ibadah dan sekolah/universitas.

"Selain itu juga melaksanakan Penyelidikan Epidemiologi (PE) dalam waktu 1x24 jam apabila ditemukan kasus. Monitor dan mengkaji perkembangan kasus secara intensif, melaksanakan koordinasi lintas sektor terkait, fogging (penyemprotan) pada wilayah-wilayah yang sudah ditentukan. Dan tentu saja
penanganan penderita DBD, baik yang dirawat di RS maupun di rumah," ujarnya.

Dinas Kesehatan, lanjut Sri Budi, sudah mengeluarkan Surat Edaran No 443/0434 tertanggal 20 Februari 2024, tentang Antisipasi Peningkatan Kasus Dengue di Awal Musim Hujan Tahun 2024. Surat sudah dikirimkan kepada 21 Kepala UPT Puskesmas dan 12 panewu (camat).

Kadinas Kesehatan Kulonprogo Sri Budi Utami. (widiastuti)

 

"Diharapkan kepala puskesmas dan panewu bisa mengantisipasi adanya kasus dengue di wilayahnya," ucapnya.

Salah satu yang terkena DBD adalah Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Muhammadiyah Wates. Tiga anak asuh terpaksa harus rawat inap di Rumah Sakit (RS) karena positif DB, namun saat ini sudah pulang ke panti. "Beberapa anak lainnya telah diperiksa pula di laboratorium. Penanganan yang dilakukan Bidang Kesehatan sudah sesuai alur, diperiksakan dan difollow up," kata Dwi Yuli Koordinator Bidang Kesehatan LKSA Muhammadiyah Wates.

Andai lingkungan panti sudah terkondisi, tapi belakang atau luar panti mungkin area yang sulit dikendalikan. Karena musim hujan masih berlangsung genangan air di mana-mana. "Saya sudah sarankan kepada pengasuh untuk melapor ke pak RT atau RW agar disampaikan ke Dinas Kesehatan untuk tindakan yang lain," ujar Dwi Yuli. (Wid)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

YIA Siap Layani Lonjakan Penumpang Libur Akhir Tahun

Kamis, 18 Desember 2025 | 19:50 WIB

Peran Strategis Baznas Bantu Masyarakat

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:30 WIB

Data BPS Bisa Dikemas Jadi Konten Edukatif

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:45 WIB

Direksi KR Silatuhrami dengan Bupati Kulonprogo

Minggu, 7 Desember 2025 | 17:46 WIB
X