Krjogja.com Kulonprogo - Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPC PDIP) Kulonprogo, Fajar Gegana ST merupakan salah satu nama yang telah mengambil formulir pendaftaran calon bupati-calon wakil bupati (Cabup-Cawabup) Kulonprogo di Partai Golkar setempat.
Langkah mantan Wabup Kulonprogo mengambil formulir tersebut tentu menarik perhatian dan mengundang pertanyaan. Mengingat Fajar Gegana merupakan salah satu Calon DPRD DIY terpilih 2024-2029.
"Hari ini yang mengambil pertama formulir pendaftaran cabup Kulonprogo Mas Fajar Gegana kemudian disusul Mas Sapardiyono," kata Sekretaris DPD Partai Golkar Kulonprogo, Drs Djuwardi di Kantor DPD Partai Golkar setempat, Wates, Kulonprogo, DIY, Senin (22/4).
Lebih lanjut Djuwardi mengungkapkan latar belakang Fajar Gegana mengambil formulir di Partai Golkar. Paling tidak ada dua alasan Fajar Gegana yang biasa di sapa FG mengambil formulir dimaksud yakni ada niatan untuk membangun koalisi antara PDIP dengan Partai Golkar dalam Pilkada 2024 mendatang.
"Tadi mas Fajar menyampaikan PDIP sangat menghormati dan menghargai partai lain dalam upaya berkolaborasi dan berkoalisi untuk menyongsong Percepatan Kemajuan Kulonprogo. Sehingga beliau berkeinginan mendaftar lewat Partai Golkar," jelas Djuwardi.
Alasan kedua, ungkapnya, Fajar Gegana menjalankan instruksi DPP PDIP yang minta seluruh Pengurus DPC PDIP yang wilayahnya akan menggelar pilkada untuk membangun kerjasama dengan partai lain. "Meskipun PDIP bisa mengusung sendiri cabup-cawabup tapi ada instruksi dari DPD dan DPP PDIP untuk bersama-sama dengan partai lain mengusung pasangan calon," tuturnya.
"Satu hal yang jadi komitmen Mas Fajar selaku Ketua DPC PDIP Kulonprogo pada saat nanti kami berkoalisi tidak ada istilahnya ini bupatinya PDIP, wakilnya Golkar misalnya, tapi sama-sama bupati ataupun wakil bupati ya yang diusung partai koalisi, sehingga ada kesetaraan dalam mengusung pasangan calon," ungkapnya.
Sementara itu Fajar Gegana membenarkan dirinya telah mengambil formulir pendaftaran cabup-cawabup Kulonprogo di Partai Golkar. Langkah tersebut ditempuh sebagai sinyal koalisi antara PDIP dengan Partai Golkar dalam Pilkada Kulonprogo 2024 mendatang.
"Ya sebagai upaya membangun koalisi bersama Partai Golkar dan partai lain. Intinya kami bersilaturahmi ke Partai Golkar untuk membangun koalisi, jadi nanti sama-sama menentukan calon bupati," ujarnya.
"Jadi kami memang ingin menggandeng partai yang mau sama-sama berjuang Percepatan Kemajuan Pembangunan Kulonprogo. Dinamika pileg dan pilpres sudah berlalu, dan sekarang kita bicara Kulonprogo. Mayoritas sudah ada komunikasi tapi kan dengan dinamika di internal mereka masing-masing belum bisa menentukan juga," tambahnya.
PDIP Kulonprogo ujarnya punya banyak stok dan sosok berpotensi maju dalam Pilkada 2024 nanti. Hanya saja, belum ada yang berkomunikasi secara intensif terkait hal itu. Sehingga DPC PDIP Kulonprogo berencana membuka proses penjaringan bakal cabup-cawabup pada awal Mei 2024.
"Kalau di internal kami stoknya banyak, cuma belum keliatan ada yang berkomunikasi terkait itu. Nah di awal bulan depan kami akan melakukan penjaringan eksternal maupun internal. Ini terbuka untuk umum guna menjaring semua bakal calon bupati maupun wakil bupati," tegas Fajar. (Rul)
