KRjogja.com - KULONPROGO - Penjabat (Pj) Bupati Kulonprogo, Srie Nurkyatsiwi mengimbau seluruh pihak terkait melakukan pemantauan kondisi kesehatan hewan kurban agar aman dikonsumsi masyarakat.
Sementara itu Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) setempat memastikan kebutuhan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 1445 H bisa terpenuhi.
"Keamanan hewan ternak perlu jadi perhatian besar seluruh jajaran. Kondisi kesehatan hewan kurban sejak masih hidup hingga akhirnya disembelih harus dipastikan aman untuk dikonsumsi masyarakat. Selain itu diperlukan juga kewaspadaan masyarakat, mengingat momen Idul Adha juga berpotensi dimanfaatkan orang-orang tak bertanggung jawab dengan menjual hewan kurban yang tidak layak konsumsi," tegas Siwi saat memimpin rakor persiapan menghadapi Idul Adha 1445 H di Kapanewon Nanggulan, Selasa (4/6).
Tentang kebutuhan barang kebutuhan pokok dan barang penting (bapokting) jelang Idul Adha, Siwi dapat memastikan ketersedian bahan pangan di kabupaten ini dalam kondisi aman. Adapun kenaikan harga yang terjadi menurutnya masih dalam taraf wajar.
"Tidak ada kenaikan harga yang signifikan, secara persediaan juga surplus," jelasnya.
Dengan dukungan dan koordinasi berbagai pihak dan masyarakat, perayaan Idul Adha dapat berlangsung khusuk, tertib, aman dan nyaman.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kulonprogo Triyono menjelaskan, menyambut Idul Adha, pemkab telah menyiapkan berbagai upaya pengendalian harga bahan pangan dan menjamin ketersediaannya guna memenuhi peningkatan kebutuhan masyarakat. "Untuk pengendalian tersebut, kami berencana menggelar operasi pasar," ujar sekda.
Sebelumnya Kepala DPP setempat, Drajat Purbadi mengatakan, pihaknya terus memonitor kesiapan hewan ternak untuk kurban pada Hari Raya Idul Adha 1445 H. Selain kualitas tentu kuantitas hewannya juga jadi perhatian. "Kami lakukan pemantauan ke seluruh tempat penampungan di Kulonprogo," katanya.
Lebih lanjut Drajat mengungkapkan, mengacu data akhir Mei lalu, persediaan hewan kurban didominasi domba sebanyak 2.145 ekor, kemudian sapi 1.498 ekor dan kambing sebanyak 420 ekor. "Berkaca dari Idul Adha tahun lalu, kebutuhan hewan kurban sapi bisa mencapai 3.200 ekor," ungkap Drajat.
Drajat meyakini kebutuhan hewan kurban bagi masyarakat bisa terpenuhi. Sebab jumlah yang terdata berasal dari penampungan, belum termasuk dari pedagang maupun petani.
Biasanya, masyarakat atau panitia kurban di masjid-masjid membeli sapi langsung petani. Drajat memprediksi akan terjadi penurunan kebutuhan hewan kurban tapi tidak signifikan.
Salah satu faktor turunnya kebutuhan hewan kurban yakni pelaksanaan kurban bersamaan dengan momen libur sekolah dan pergantian tahun ajaran. Masyarakat dinilai lebih mengatur pengeluaran agar kebutuhan utama tetap terpenuhi. (Rul)-