KRJogja.com, KULONPROGO - Tim Geblegan Kulonprogo menjadi duta DIY mengikuti Festival Olahraga Tradisional Tingkat Nasional 2024 di Sulawesi Tengah 11-14 Juli mendatang. Kontingen Kulonprogo menampilkan olahraga tradisional baru bernama Geblegan yang dikreasikan oleh Balemas Singlon bersama Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (Kormi) Kulonprogo.
Penggagas Geblegan, Joko Mursito mengungkapkan olahraga tersebut terinspirasi dari aktivitas pembuatan makanan khas Kulonprogo, geblek berbahan tepung kanji.
"Aktivitas orang membuat geblek menjadi tradisi masyarakat terutama di perbukitan menoreh. Dengan berbagai varian geblek itu kita angkat, kita bumbui aturan, kita berikan sentuhan agar aktivitasnya mengandung unsur budaya sekaligus olahraga, maka terciptalah Geblegan," kata Joko Mursito di Taman Budaya Kulonprogo, Kalurahan/ Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulonprogo, DIY, Kamis (11/7).
Olahraga Geblegan mempertandingkan dua tim masing-masing beranggotakan 3 pemain. Setiap pemain punya peran berbeda yaitu sebagai pemasok (pembuat adonan geblek), penyerang (memasukkan geblek ke target) dan pemantau (mengawasi tim lawan dan membantu penyerang).
Di samping itu juga melibatkan satu juri dan pemain musik sebagai pengiring.
"Inti dari olahraga ini, kedua tim beradu cepat dalam memasukan adonan geblek ke target sasaran berupa tiang bambu. Meski terlihat gampang, tapi dalam praktiknya para pemain harus gesit dan punya stamina prima," jelas Joko.
Pemain yang bertugas sebagai pemasok harus memastikan kondisi adonan geblek benar-benar sempurna dan bisa dimasukkan ke dalam target sasaran. Apabila adonan sampai rusak, maka tidak akan dihitung poin meski sudah masuk dalam tiang bambu. Pemain penyerang, dituntut lincah dan cepat karena dia kunci kemenangan tim.
Sementara tugas pemain pemantau mengawasi pergerakan pemain lawan dan memberikan instruksi kepada timnya kapan harus mulai membuat adonan dan melakukan penyerangan. Pemain pemantau juga bertugas membantu pemain penyerang saat memasukan adonan geblek ke dalam sasaran.
Pertandingan berlangsung dua babak dan setiap babak berdurasi 10 menit. Kalau terjadi nilai seri maka dilanjutkan babak ketiga sebagai penentu.
Penjabat (Pj.) Bupati Kulonprogo Srie Nurkyatsiwi berharap Kontingen Geblegan bisa meraih hasil terbaik dalam Festival Olahraga Tradisional tingkat Nasional 2024. "Mudah-mudahan meraih juara umum, mengikuti jejak Nglarak Blarak dan Obah Owah menjuarai festival yang sama tahun-tahun sebelumnya," harap Siwi. (Rul)-