KRjogja.com - KULONPROGO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo secara resmi mencanangkan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio. Vaksin polio yang digunakan berjenis tetes atau novel Oral Polio Vaccine Type 2 (nOPV2).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulonprogo, dr Sri Budi Utami mengatakan, vaksinasi polio yang merupakan instruksi pusat serentak dilaksanakan di seluruh Indonesia.
"Di sejumlah wilayah, polio muncul lagi seperti di Klaten, Jawa Tengah," kata Sri Budi Utami saat pencanangan PIN Polio di SD Negeri 4 Wates, Rabu (23/7).
Saat ini ungkapnya Kulonprogo masih aman dari penularan polio. Adapun kasus dugaan atau suspek polio terakhir dilaporkan sekitar 5 tahun lalu. Sebanyak 46.926 anak umur 0 bulan hingga 8 tahun menjadi sasaran Program PIN Polio.
Pelaksanaannya dilakukan dua putaran yaitu 23-29 Juli dan 6-12 Agustus 2024. Setiap selesai satu putaran dilakukan sweeping selama sepekan untuk menyisir sasaran yang belum dapat vaksin polio terutama pada bayi baru lahir.
"Guna mensukseskan program tersebut, kami menerjunkan seluruh petugas kesehatan dari seluruh puskesmas termasuk para kader kesehatan. Pelaksanaannya juga ke sekolah-sekolah," tuturnya menargetkan capaian vaksinasi polio dari dua putaran PIN minimal 95 persen.
Sementara itu Pj. Bupati Kulonprogo, Ir Srie Nurkyatsiwi menjelaskan, Indonesia menjadi salah satu negara dengan risiko tinggi penularan polio. Fakta tersebut mendasar kajian Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).
Siwi berharap seluruh pihak dan elemen masyarakat mendukung upaya pemberantasan polio dengan menyertakan anak-anaknya dalam program vaksinasi. Dengan cara itu, risiko penularan bisa diminimalisir.
"Perlu sinergitas dan kolaborasi semua elemen masyarakat agar target program PIN Polio ini bisa tercapai," tutur Siwi. (Rul)