KRJogja.com, KULONPROGO - Forum Nahdliyin Kulonprogo Bersatu (FNKB) menyatakan sikap tetap solid dalam menghadapi pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kulonprogo 2024 mendatang. Warga Nahdlatul Ulama (NU) tersebut juga siap mendukung keputusan Tim-9.
Menurut Ketua FNKB, Nasocha Surya Dinata SIP, MSc, pernyataan sikap tersebut untuk membantah narasi bahwa NU saat ini tidak kompak dan terpecah belah.
"Deklarasi yang kami lakukan untuk menjawab narasi dari pihak luar bahwa NU tidak solid dan pecah. Sehingga kita jawab melalui pernyataan sikap yang kami lakukan di Hotel King, Wates, Senin kemarin," tegas Nasocha di Rumah Makan Ono Sambele, Wates, Rabu (7/8).
Pernyataan sikap warga Nahdliyin tersebut juga sebagai penegasan, Warga NU tidak ingin hanya dimanfaatkan suara dalam pilkada. Di sisi lain, selama ini dalam proses pilkada, warga NU terpecah belah oleh tokoh politik.
Karena itu warga NU menolak segala bentuk upaya pecah belah yang dilakukan oleh pihak manapun. FNKB juga siap berperan aktif agar terwujud pilkada yang bebas, rahasia, jujur, adil, tertib, aman dan damai.
"Kami ingin dalam pilkada nanti, NU satu aspirasi, satu langkah, satu tujuan untuk menang Pilkada 2024. Siapapun yang direkomendasikan, kami siap mengikuti. Siapapun calon dari NU. Terkait politik, kami siap mengikuti keputusan Pengelola Politik Jamaah (PPJ)," ujarnya.
Nasocha menambahkan, peserta deklarasi sebanyak 182 peserta yang merupakan tokoh NU dari 12 kapanewon, Pengurus Ranting NU Kulonprogo termasuk tokoh dan kiai yang punya pesantren. Selain itu juga ada Fatayat, Muslimat dan lainnya.
Pihaknya mengimbau warga NU komitmen dan satu komando. "Kami tidak menggunakan nama Lembaga, tapi kami pribadi warga NU punya hak menyuarakan aspirasi," tuturnya.
Sementara itu Anggota Tim-9 Kulonprogo, Kiai Sihabudin, mengungkapkan, pihaknya telah melaporkan perkembangan hasil klarifikasi semua bakal calon (balon) bupati dan wabup Kulonprogo yang mendaftar di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) setempat kepada Tim-9 DIY.
"Sampai saat ini belum ada kesepakatan. Tim-9 Provinsi masih belum yakin dengan langkah-langkah kami. Jadi kami diberi waktu untuk mengambil keterangan lagi terhadap para kandidat dan memastikan koalisi yang akan mengusung calon itu. Kami di<I>deadline<P> sampai tanggal 10 Agustus harus sudah rampung," kata Sihabudin. (Rul)-