KRjogja.com Kulonprogo Laboratorium Listrik SMK N 2 Pengasih dilengkapi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Fasilitas untuk sarana pendidikan itu bantuan Tanggungjawab Sosial Lingkungan (TJSL) dari PT Sarana Multi Infrastruktur. Selain itu fasilitas ini juga untuk mendukung pembelajaran siswa dan suplemen energi listrik dari PT PLN.
Menurut Assistant Vice President Unit TJSL PT SMI, Hendriko Leonard Wiremmer, perusahaanya dipercaya mengembangkan energi alternatif. Jika selama ini mengandalkan energi berbahan fosil maka pihaknya membuat energi baru dan terbarukan. Salah satunya dengan pemanfaatan tenaga matahari melalui PLTS.
“Kami memberikan bantuan dana pengembangan laboratorium PLTS untuk meningkatkan keterampilan siswa agar lebih mengenal kemanfaatkan teknologi PLTS,” kata Hendriko di sela peresmian lab listrik PLTS di SMKN 2 Pengasih, Kulonprogo, kemarin.
Baca Juga: Pekan Ketiga Agustus 2024, Ada Aliran Modal Asing Masuk Indonesia Rp 9,67 Triliun
Dalam mengembangkan teknologi PLTS tersebyut, PT SMI menggandeng Yayasan Bangun Bakti Pertiwi sebagai pengelola. Sehingga terwujud laboratorium listrik PLTS untuk meningkatkan kapasitas siswa agar bisa tampil dan berinovasi menjawab tantangan industri ekonomi hijau. Selain pembelajaran, penggunaanya bisa untuk suplementasi tenaga listrik PLN. Jadi leih efisien dan kelebihan bayar bisa untuk kegiatan lain,” tambah Hendriko.
Pengembangan PLTS juga sudah pernah dilakukan di sejumlah daerah. Tapi untuk pembangunan labortaoirum listrik baru di SMKN 2 Pengasih. “Sebelumnya kami membangun untuk puskesmas dan sebuah sekolah di Malang, Jatim. Untuk laboratorium hanya ini satu-satunya,” tuturnya.
Dalam pelaksanaan program tersebut pihaknya melibatkan kolaborasi multi pihak seperti Yayasan Bangkit, PT SMI dan SMKN 2 Pengasdih serta Ecoxyztem Venture Builder.
Kabid Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Wasidi mengapresiasi bantuan laboratorium listrik di SMKN 2 Pengasih. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak cukup mengandalkan dana dari pemerintah dan butuh dukungan pihak luar seperti PT SMI. “Kita punya banyak sekolah. Mudah-mudahan ini bisa dikembangkan agar tidak tergantung listrik PLN,” harap Wasidi.
Baca Juga: KPU Sukoharjo Selesai Rekapitulasi Verfak Tahap II Tuntas-Djayendra
Kepala SMKN 2 Pengasih Sumarno menegaskan, bantuan lab sangat bermanfaat bagi pembelajaran siswa dengan memanfaatkan sumber energi baru dan terbarukan. Laboratorium listri PLTS bisa dipakai siswa dari sekolah lain dan tidak hanya untuk anak-anak SMK N 2 Pengasih.
“Kami manfaatkan untuk laboratoirum listrik dan juga penerangan. Fasilitas ini boleh dipakai siswa sekolah lain untuk belajar di sini,” ujarnya menambahkan laboratorium PLTS ini pertama di DIY. SMK N 2 Pengasih juga membuka kesempatan bagi sekolah-sekolah lain di DIY untuk datang dan belajar pemanfaatan PLTS. (Rul)