Disdagin Tingkatkan Daya Saing Produk IKM Kulonprogo

Photo Author
- Kamis, 26 September 2024 | 22:10 WIB
Pj. Bupati Kulonprogo Srie Nurkyatsiwi sedang memperhatikan produk IKM.
Pj. Bupati Kulonprogo Srie Nurkyatsiwi sedang memperhatikan produk IKM.


KRjogja.com - KULONPROGO - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kulonprogo bekerjasama Inopak Institute menggelar Scale Up Industry dan Business Matching 2024 bagi pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) di kabupaten ini.

Kepala Disdagin setempat, Sudarna MMA mengatakan, peserta yang mengikuti pelatihan adalah pelaku IKM yang telah berhasil terpilih lolos berdasarkan proses screening pendaftaran yang telah dilakukan.

Pelatihan dan pendampingan bertujuan peningkatan kemampuan bari para pelaku IKM Kulonprogo sehingga dapat mewujudkan sumber daya Kulonprogo yang unggul, maju dan menjadi smart industri.

Baca Juga: Waspada Rabies, Ratusan Hewan Kesayangan Divaksin

"Telah dilaksanakan pelatihan komprehensif yang diikuti 75 pelaku IKM lahan pangan yang terbagi menjadi tiga angkatan," kata Sudarna saat Grand Closing Scale Up Industry dan Business Matching 2024 di Ruang Adikarta, Kompleks Kantor Bupati Kulonprogo, Kamis (26/9/2024).

Lebih lanjut diungkapkan, banyak hal didapat para peserta dalam mengikuti Scale Up Industry 2024 selama tiga bulan, yaitu kesempatan berkonsultasi secara langsung pada mentor untuk menyampaikan kendala yang dialami selama ini dalam menjalankan usaha.

Selain itu, mentor atau narasumber secara langsung mengunjungi tempat produksi para peserta untuk menganalisa situasi dan memberikan saran yang dapat diterapkan dalam upaya meningkatkan kualitas produk.

Baca Juga: Tokoh Keluarga Pahlawan Hadir, Warga Antusias Curhat ke Afnan-Singgih

Sementar itu Pj. Bupati Kulonprogo Ir Srie Nurkyatsiwi MMA mengapresiasi produk-produk peserta pelatihan dan mendorong mereka terus konsisten dalam menjalankan usaha agar dapat bersaing di pasaran.

Pelatihan Scale Up Industry dan Business Matching 2024 menjadi kebutuhan bagi para pelaku IKM, untuk meningkatkan produktivitas dan kompetensi.

"Pelatihan, mentoring dan coaching telah dilakukan. Produknya sudah sangat luar biasa, sesungguhnya kita memiliki potensi. Ini lah salah satu fungsi merajut kolaborasi antar-IKM atau ekonomi kreatif yang ada. Jadi kekuatannya ada di sana dengan adanya kolaborasi dan sinergi," jelas Siwi.

Baca Juga: Sawit Indonesia 'Dibunuh' Karakternya, Benarkah?

Salah satu peserta pelatihan, Pandu Dewantara, produsen rempah bubuk mengungkapkan dirinya senang bisa ikut rangkaian kegiatan scale up industry. "Dalam dua bulan terakhir semua peserta mendapatkan banyak sekali ilmu, masukan, kritik dan solusi yang pasti untuk meningkatkan usaha kami," tuturnya. (Rul)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

YIA Siap Layani Lonjakan Penumpang Libur Akhir Tahun

Kamis, 18 Desember 2025 | 19:50 WIB

Peran Strategis Baznas Bantu Masyarakat

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:30 WIB

Data BPS Bisa Dikemas Jadi Konten Edukatif

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:45 WIB

Direksi KR Silatuhrami dengan Bupati Kulonprogo

Minggu, 7 Desember 2025 | 17:46 WIB
X