KRjogja.com - KULONPROGO - Krisis air bersih yang dialami warga Pedukuhan Ngaglik, Kalurahan Purwosari, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulonprogo, DIY pada musim kemarau panjang mengundang keprihatinan manajemen PT Bank BPD DIY. Sehingga memberikan bantuan distribusi air bersih dan tandon air bagi ratusan jiwa warga pedukuhan setempat.
Penyerahan bantuan dilakukan Ketua Badan Amil Zakat Infaq dan Sodaqoh (Baziz) karyawan PT Bank BPD DIY, Arif Widjayanto kepada Lurah Purwosari, Sri Murtini disaksikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo, Taufiq Prihadi dan Pemimpin Bidang Pelayanan dan Operasional Bank BPD DIY Cabang Wates, Terry Hanasurya, Dukuh Ngaglik Suwaryono serta Koordinator TRC BPBD Kulonprogo, Sunardi.
"Salah satu program Bazis Bank BPD DIY pentasyarufan dana zakat, infak dan sodaqoh yang dihimpun dari seluruh pegawai Bank BPD DIY. Program-programnya, selain bea siswa juga bantuan penanggulangan bencana alam termasuk kekeringan. Untuk bantuan kekeringan kita salurkan di Kabupaten Gunungkidul dan Kulonprogo," kata Ketua Baziz Bank BPD DIY, Arif Widjayanto di sela penyerahan bantuan tandon air dan air bersih di Pedukuhan Ngaglik, Purwosari, Girimulyo, Selasa (8/10/2024).
Baca Juga: Sempat Hilang di Gunung Slamet, Pendaki Asal Semarang Ditemukan Selamat
Khusus di Kulonprogo ungkap Arif, pentasyarufannya ada empat tandon air berkut air bersihnya. "Nilainya hampir Rp 50 juta. Demikian juga bantuan di Gunungkidul nilainya hampir sama," jelasnya didampingi Pemimpin Bidang Pelayanan dan Operasional Bank BPD DIY Cabang Wates, Terry Hanasurya.
Manajemen Bank BPD DIY selalu berkomitmen berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam pemberian bantuan bencana khususnya kekeringan. "Kolaborasi dengan pemerintah daerah akan terus berlanjut. Apalagi penanganan kekeringan menjadi program rutin tahunan kami," ujarnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kulonprogo, Taufiq Prihadi mengapresiasi pentasyarufan Bazis Bank BPD DIY. Bantuan dinilai sangat berarti terutama dalam penanganan krisis air bersih pada musim kemarau di kawasan Menoreh.
"Bantuan tandon air dan air bersih dari Bank BPD DIY sangat bermanfaat bagi warga Pedukuhan Ngaglik yang setiap musim kemarau selalu mengalami krisis air bersih. Dengan adanya bantuan tersebut warga bisa memenuhi kebutuhan air bersih, meski dalam waktu tertentu. Untuk jangka panjang tentu yang dibutuhkan dalam mengatasi krisis air bersih adalah fasilitas berupa sumur bor dan mesin pompa air berkapasitas besar," ujar Taufiq.
Baca Juga: Jelang Pilkada Pedagang Miras Dikosek Polisi, 55 Liter Ciu Disita
Lurah Purwosari Sri Murtini mengatakan, di Ngaglik memang sudah ada fasilitas Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat tapi hal itu belum mampu mencukupi kebutuhan air bersih warga. "Pamsimas tiga mesin pompa air sering mengalami kerusakan sehingga tidak bisa beroperasi maksimal," ungkapnya didampingi Dukuh Ngaglik Suwaryono. (Rul)