KRJogja.com - KULONPROGO - Gelaran Gladhen Hageng Jemparingan Tingkat Nasional 2024 yang diadakan Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Kulonprogo, DIY sebagai rangkaian Peringatan Hari Jadi ke-73 Kabupaten Kulonprogo berlangsung meriah dan sukses.
Kepala Dispar setempat yang juga Sekretaris Jemparingan Bandul Nusantara Joko Mursito menjelaskan, selama event ini digelar, tahun ini pesertanya terbanyak mencapai 1.250 orang.
“Ajang ini sesungguhnya tidak hanya sekadar mencari kemenangan tapi sebagai media dan ruang silaturahmi para penggiat jemparingan di seluruh Indonesia sekaligus sebagai media melestarikan budaya dan tradisi,” kata Joko Mursito di sela acara di Alun-alun Wates, kemarin.
Gladhen Hageng Jemparingan Tingkat Nasional 2024 diawali kirab peserta 60 kontingen jemparingan dari berbagai kelompok di ndonesia.
“Pesertanya didominasi generasi penerus yang memang sesuai dengan harapan kita,” jelas Joko.
Pihaknya berharap dari event tersebut tumbuh generasi muda yang bisa meneruskan semangat dan menjaga tradisi sebagai upaya pengembangan pariwisata budaya di Kulonprogo.
Sementara itu Pj. Bupati Kulonprogo Ir Srie Nurkyatsiwi menegaskan, untuk nguri-uri atau melestarikan budaya jemparingan, Pemkab Kulonprogo berupaya lebih mendekatkan anak-anak usia SD, SMP dan generasi muda pada umumnya untuk berolahraga jemparingan dengan memasukkan jemparingan dalam kurikulum pendidikan karakter kemataraman sebagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.
Melalui Gladhen Hageng Jemparingan Tingkat Nasional 2024, keberadaan olahraga seni tradisi dan budaya jemparingan dapat terus bertahan di tengah kemajuan teknologi dan informasi.
“Mari kita jadikan Kulonprogo sebagai pusat pengembangan olahraga tradisional. Mudah-mudahan kegiatan ini menjadi inspirasi generasi muda lebih mengenal dan mencintai budaya kita. Generasi muda tidak hanya larut kemajuan teknologi melalui media sosial tapi juga harus mengenal lebih dekat makna atau filosofi sebenarnya jemparingan. Sehingga menjadi generasi emas berkarakter, berbudaya, beretika dan bertanggung jawab,” harap Siwi.
Paniradya Pati Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho minta gelaran jemparingan dijadikan event tahunan dan menjadi ikon Kabupaten Kulonprogo. “Kulonprogo harus punya ikon tahunan maka even ini bisa dievaluasi untuk dijadikan pilihan acara tahunan,” jelasnya. (Rul)