KRJogja.com - KULONPROGO - Dalam rangkaian Hari Jadi ke-72, DPRD Kabupaten Kulonprogo melakukan anjangsana ke mantan anggota DPRD, ziarah ke Makam Anggota DPRD yang sudah meninggal dunia, pondok pesantren, dan lainnya. Saat anjangsana tersebut Anggota Dewan dicurhati dari masalah kepastian jalan tol, jalan rusak dan lainnya.
Anjangsana tersebut terbagi dalam lima kelompok. Khusus Kelompok IV yakni Daerah Pemilihan II (Kokap, Pengasih) dipimpin Widiyanto SPd beserta Angga Pratama, Jeni Widiatmoko, Ida Ristanti SH, Pancar Topo Driyo SE, Rizal Aldyatma, dan Sutrisno, beserta Sekretaris Dewan (Sekwan) Sarji SIP MAP dan jajarannya.
Baca Juga: Kasusnya Meluas di China, Nih 7 Gejala Anda Terkena HMPV
Lokasi yang dikunjungi Drs H Ahmad Subangi di Tonobakal Hargomulyo Kokap, Makam Almarhum Ponimin di Sendangsari Pengasih, dan Pondok Pesantren Nurul Dholam di Pengasih. Di setiap tempat anjangsana, diberikan bingkisan.
Di Tonobakal Hargomulyo rombongan diterima Drs H Ahmad Subangi yang didampingi istri beserta putranya Lilik Saiful Anggota DPRD DIY. Ahmad Subangi minta kepada Anggota DPRD Kulonprogo agar memastikan terkait jalan tol.
Sedangkan di Makam Almarhum Ponimin diterima istri dan adik almarhum serta perwakilan tetangga. Di Pondok Pesantren Nurul Dholam di Pengasih diterima Abdullah Salam.
Baca Juga: Biaya Haji 1446 H/2025 M Turun, Ini Penjelasan Kemenag
Dikatakan Ahmad Subangi, ketidakpastian terkait exit tol ruas Hargomulyo-YIA harus ada semangat dari DPRD untuk terus mendesak kepada pihak yang berwenang.
"Tidak ada alasan berwenang untuk mengatakan tidak pasti. Bagi Pemerintah Pusat pasti bisa, kalau tidak berarti tidak berprestasi, wajib kita tentang. Mereka wajib menjawab dan menyelesaikan. Karena rakyat harus dilayani," ungkapnya.
Ditambahkan, untuk jalan rusak, sebenarnya bisa dari sumber APBD, ataupun bantuan APBD DIY, jangan malu minta bantuan DIY, mindset malu minta bantuan DIY harus dihilangkan, atau kalau tidak bisa investasi, juga dari pemerintah Pusat.
Terhadap yang apa yang disampaikan tersebut, Anggota DPRD Kuloprogo dari Dapil II Widiyanto merasa kagum dengan segudang pengalaman Ahmad Subangi yang bisa membangkitkan inovasi kepada kita semua.
"Yang disampaikan Pak Subangi tentang akses jalan di Kulonprogo memang benar. Beberapa waktu lalu saya sampaikan kepada Bupati Terpilih, bahwa agenda besar di Kulonprogo pertama masalah akses jalan," ucapnya.
Dikatakan, selama ini prosentase kerusakan jalan hampir 75 persen. "Terlebih di wilayah Kapanewon Kokap, saya malu menjadi Anggota Dewan 4 periode tetapi untuk mengajukan beberapa titik jalan rusak tidak pernah tuntas. Gara-gara Pemkab memang tidak ada uang. Cara mengatasinya bisa dengan berhutang, mengapa harus malu untuk hutang. Cara ini dilakukan beberapa daerah yang menjadi tujuan kunjungan kerja," ujar Widiyanto.
Selain menyoroti jalan, Ahmad Subangi juga menuturkan bahwa Keistimewaan DIY sering salah mengartikan. "Istimewa itu rakyat Jogja menjadi lebih dari yang lain. Bukan seperti lagu, istimewa orangnya Saya sudah koreksi ke Paniradya Pati. (Wid)