Krjogja.com - Kulonprogo - Penjabat (Pj.) Bupati Kulonprogo Srie Nurkyatsiwi menegaskan, hingga saat ini belum ada perubahan apa pun terhadap rencana penataan kawasan Alun-alun Wates (Alwa).
Ada pun kritik yang berkembang di tengah masyarakat dinilai wajar dan akan dibahas dan dikaji lagi oleh pemerintah.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo tidak anti kritik. Hanya saja mohon kritik disampaikan dengan cara yang baik dan tentu juga ada solusi yang konstruktif ditawarkan kepada pemerintah.
"Tentang rencana penataan Alun-alun Wates masih kita kaji lagi. Dari sisi dokumen perencanaan, sampai sekarang kita belum mengubah. Perencanaan penataan Alun-alun Wates dilakukan sejak tahun 2022 dan pelaksanaannya bertahap. Penataan tersebut hanya bagian kecil dalam penataan sisi Kota Wates," tegas Srie Nurkyatsiwi usai menghadiri Rapat Paripurna (Rapur) Peringatan Hari Jadi ke-72 DPRD Kabuapten Kulonprogo di Gedung Dewan setempat, Pengasih, Minggu (19/1/2025).
Baca Juga: Jadi Daya Dukung Ekonomi, Bank BPD DIY Hadir di Purworejo
Siwi menyampaikan hal tersebut menanggapi pertanyaan KRJogja.com seputar rencana penataan Kawasan Alun-alun Wates yang belakangan mendapat kritikan dari sejumlah melalui media sosial (medsos).
Sekadar informasi, masyarakat mengkritik rencana Pemkab Kulonprogo membangun patung raksasa Penari Angguk sebagai landmark (simbol penanda kota atau ciri khas penanda suatu daerah) sebagai bagian dari rencana penataan Kawasan Alun-alun Wates.
Oleh sebagian pengkritik menilai pembangunan patung raksasa tersebut tidak pas di tengah kondisi Kabupaten Kulonprogo yang miskin.
Lebih lanjut Pj Bupati Kulonprogo Srie Nurkyatsiwi mengungkapkan rencana penataan Kawasan Alun-alun Wates penting salah satunya nanti akan terkoneksi segitiga emas yakni Alun-alun Wates - Mbulu Pengasih - Wana Winulang Pengasih.
Baca Juga: Vava Imanez Reka Ulang 'Sunset': Penghormatan dan Bentuk Rasa Syukur
Siwi menegaskan, Pemkab Kulonprogo melaksanakan rencana penataan Alun-alun Wates merupakan tindaklanjut atas perencanaan tahun 2022 silam. Sehingga kalau rencana itu tidak dilaksanakan tentu akan menjadi catatan bagi Pemkab Kulonprogo.
Dalam proses pembangunan, Siwi menekankan adanya kebersamaan. Sehingga akan menghasilkan karya yang bagus dan positif. Dalam membangun sebuah wilayah kita harus ada kebersamaan.
"Pemerintah punya fungsi regulasi, afirmasi, SDM dan yang paling penting adalah partisipasi masyarakat," paparnya.
Sementara itu Ketua Komisi IV DPRD Kulonprogo, Edi Priyono mengatakan, mensikapi adanya kritik tentang rencana penataan Kawasan Alun-alun Wates, pihaknya telah mengadakan rapat koordinasi dengan Badan Perencaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Pariwisata (Dispar) Kulonprogo. (Rul/Wid)-