Lagi, Tumpukan Sampah Misterius Muncul Di Tepi JJLS, Dewan Minta Eksekutif Segera Bertindak

Photo Author
- Senin, 10 Februari 2025 | 20:30 WIB
 Tumpukan sampah di Padukuhan 2 Bugel, Panjatan, Kulonprogo. KRJogja.com-Istimewa
Tumpukan sampah di Padukuhan 2 Bugel, Panjatan, Kulonprogo. KRJogja.com-Istimewa



KRJogja.com, KULONPROGO - Ketua Komisi IV DPRD Kulonprogo, Edi Priyono mendesak Pemerintah Kabupaten Kulonprogo segera mengambil langkah-langkah strategis terhadap persoalan pembuangan sampah yang diduga dari luar daerah masuk Kulonprogo.

"Kami minta Eksekutif dalam hal ini Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk bertindak cepat mencegah dan menangani permasalahan sampah yang belakangan ini mulai meresahkan," kata Edi, Senin (10/2).

Pernyataan tersebut disampaikannya menanggapi adanya tumpukan sampah misterius ditemukan di pekarangan warga di Pedukuhan 2 Bugel, Panjatan, Kulonprogo, Rabu (5/2/2024) siang.

Kendati belum siapa pihak yang membuang sampah secara sembarangan tersebut, tapi Edi Priyono minta pihak terkait mengambil sikap termasuk melakukan pengintaian terhadap pihak yang diduga akan membuang sampah dengan jumlah cukup banyak di wilayah Kabupaten Kulonprogo.

"Sampah sumber segala penyakit. Jika pembuangan sampah secara sembarangan apalagi dengan jumlah besar, maka hal tersebut sangat mengganggu lingkungan," tegas Edi.

Seperti diketahui, sebelum ditemukan tumpukan misterius yang diperkirakan mencapai tiga truk di wilayah Kalurahan Bugel di wilayah Kalurahan Banaran, Kapanewon Galur juga ada warga setempat yang sengaja menampung sampah dari luar Kulonprogo dalam jumlah banyak.

“Saya tahunya kemarin siang. Mungkin dibuang pada malam hari,” kata Sriyono pemilik lahan, Kamis (6/2).

Diungkapkan, jumlah sampah yang dibuang di pekarangannya cukup banyak, yang dimungkinkan diangkut menggunakan truk. Tidak mungkin kalau sampah ini dibuang dengan sepeda motor.
Tumpukan sampah tersebut selain menganggu pemandangan juga menimbulkan bau yang cukup menyengat. Sriyono sudah berencana membakar sampah tersebut, tapi tidak dilakukan. Sebab banyak plastik dan sampah rumah tangga yang masih basah.

“Lokasi ini biasanya dipakai untuk truk-truk berhenti istirahat. Sekarang sudah tidak ada karena bau,” katanya.

Lokasi pembuangan sampah berdekatan dengan tempat depo pasir. Namun beberapa bulan ini aktivitas di depo pasir sudah tidak ada. “Saya sudah pasang tulisan dilarang buang sampah di sini. Harapannya sudah tidak ada lagi yang membuang,” katanya.

Sementara itu Kabid Penataan dan Pengendalian Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kulonprogo, Toni sudah mendengar adanya tumpukan sampah itu. Masalah ini sudah dibahas di internal dinas.

“Kami sudah cek ke sana," tuturnya.

Saat ini permasalahan sampah di Kulonprogo sedang menjadi polemik. DLH setidaknya sudah menangani empat perkara kiriman sampah dari luar daerah yang akan dikelola warga. Terakhir di Banaran, Galur yang akan dibuat tempat pengelolaan sampah namun tidak memiliki izin.
Lokasi di Banaran, Galur inipun sudah disikapi cepat oleh Polres Kulonprogo. (Rul)-

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

YIA Siap Layani Lonjakan Penumpang Libur Akhir Tahun

Kamis, 18 Desember 2025 | 19:50 WIB

Peran Strategis Baznas Bantu Masyarakat

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:30 WIB

Data BPS Bisa Dikemas Jadi Konten Edukatif

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:45 WIB

Direksi KR Silatuhrami dengan Bupati Kulonprogo

Minggu, 7 Desember 2025 | 17:46 WIB
X