KULONPROGO, KRJogja.com – Takmir Masjid Al-Fatah dan warga Pedukuhan Gembongan, Kalurahan Sukoreno, Kapanewon Sentolo, menciptakan suasana Ramadan yang meriah dan tetap religius dengan menghadirkan ratusan lampion berbentuk ubur-ubur di sekitar masjid.
Lampion-lampion beraneka ukuran tersebut terpasang mulai dari jalan masuk hingga ke area Masjid Al-Fatah, menghadirkan cahaya berwarna-warni yang menarik perhatian warga. Banyak masyarakat datang untuk menikmati keindahan dan mengabadikan momen dengan latar belakang lampion ubur-ubur.
Menurut Wahyu Adi Prabowo, Pembina Karang Taruna dan Rismas Masjid Al-Fatah, ide pembuatan lampion ini terinspirasi dari tren viral “Ubur-Ubur Ikan Lele” yang ramai di media sosial.
"Kami mengambil konsep ubur-ubur karena identik dengan cahaya. Tema kami tahun ini adalah ‘Ubur-Ubur Ikan Lele, Ramadan Sudah Tiba Le’, menyesuaikan tren yang sedang populer di kalangan anak muda," jelas Wahyu.
Selain mempercantik suasana Ramadan, pembuatan lampion ini juga bertujuan untuk mempererat kebersamaan jamaah. Proses pembuatannya dilakukan secara gotong royong dan melibatkan semua elemen masyarakat, dari anak-anak hingga orang dewasa.
126 Lampion Dibuat Secara Swadaya
Sebanyak 126 lampion ubur-ubur dibuat secara mandiri oleh warga, terdiri dari 26 lampion besar dan 100 lampion kecil. Wahyu menjelaskan bahwa proses pembuatannya memakan waktu sekitar satu bulan dan menggunakan bahan-bahan khusus agar tahan lama.
"Untuk lampion besar, kami menggunakan besi beton 4 mm yang dibentuk menyerupai ubur-ubur, lalu dilapisi kain tahan air. Bagian dalamnya dipasangi lampu LED street untuk pencahayaan maksimal," ujar Wahyu.
Sedangkan lampion ukuran kecil dibuat dari keranjang anyaman, sehingga lebih sederhana dalam proses pembuatannya. Biaya pembuatan seluruh lampion ini mencapai lebih dari Rp 10 juta, yang dikumpulkan secara swadaya oleh masyarakat.
Tradisi Tahunan Ornamen Ramadan
Pembuatan ornamen unik ini bukan kali pertama dilakukan oleh warga Gembongan. Setiap tahun, mereka selalu berkreasi dengan dekorasi yang berbeda untuk menyambut Ramadan.
"Tahun lalu kami juga membuat lampion, tapi yang sekarang dengan tema ubur-ubur ini memang paling spektakuler," ungkap Dwi Purnama, salah satu warga setempat.
Kehadiran lampion ubur-ubur ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat sekitar. Selain memperindah suasana, juga menjadi daya tarik bagi warga luar daerah yang ingin melihat langsung keunikan ornamen Ramadan di Masjid Al-Fatah.
Bagi yang ingin menikmati suasana Ramadan yang berbeda, Masjid Al-Fatah di Pedukuhan Gembongan bisa menjadi destinasi menarik untuk dikunjungi. (Rul)