KRJogja.com - KULONPROGO - BMW Motorrad GS Race Series ke 3 Yogyakarta terpusat di Kawasan New Dapoer Khayangan, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diikuti ratusan penghobi motor adventure dari berbagai negara.
Unik dan menariknya, event kelas internasional ini juga melombakan kategori bertajuk Kartini, seluruh pesertanya merupakan kaum perempuan.
Baca Juga: SD Muhammadiyah Sapen Kolaborasi dengan Uni Emirat Arab, Rusia dan Malaysia
"Sekitar 140 peserta dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara ambil bagian dalam ajang ini. Mereka dari Malaysia, Singapura, Brunei dan Jerman,” kata Komisaris BMW Motorrad Indonesia, Dean Martin di sela event, Sabtu (26/4).
Pihaknya sengaja menghadirkan kategori perempuan dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Kartini yang jatuh pada 21 April. Melalui event tersebut pihaknya ingin menunjukkan perempuan juga mampu menaklukkan medan berat menggunakan motor ber-cc besar.
“Ya, kategori hari ini ada empat seri, kelas 310, kelas big bike di atas 700 cc dan kelas free for all. Karena bulan April ini ada Hari Kartini, maka kita adakan kelas Kartini. Ini khusus rider-rider wanita,” jelas Martin.
Baca Juga: Ukur Kesiapan Cabor KONI Karanganyar Realistis Hadapi Pra Porprov 2025
Dalam event menantang tersebut, para Kartini modern dituntut bisa menaklukkan sembilan obstacle atau tantangan. Di antaranya menjaga keseimbangan motor, melibas jalur rumput, terjal hingga lumpur. Para rider-rider wanita itu juga harus melewati jalan bambu, cone dan memacu kendaraan dalam kecepatan tinggi ketika melintasi jalur menanjak.
Kendati sempat mengalami kesulitan, para kartini modern ternyata bisa menaklukkan seluruh obstacle. Bahkan beberapa peserta wanita itu bisa melewati jalur menantang seolah tak ada tantangan.
Peserta dari Kota Yogyakarta, Yunita (39) merasa senang bisa ambil bagian dalam kegiatan tersebut. Event ini bisa meningkatkan kepercayaan diri kaum perempuan dalam hal berkendara motor.
“Menurut saya bagi lady bikers, event ini bisa meningkatkan potensi dan kepercayaan diri, bahwa kaum perempuan juga bisa sama dengan laki-laki,” tuturnya menambahkan baru pertama ikut acara semacam ini.
Saya tertarik ikut karena memang punya kecintaan dalam dunia otomotif, hanya saja belum kesampaian untuk beradu skill di jalur off road. Dalam kesempatan ini aya ingin menunjukkan bahwa perempuan bisa setara. Kebetulan ini ada kesempatan jadi langsung ikut,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan peserta lain, Deandra (21), menaku senang karena ada kelas khusus wanita. Dirinya memang pernah ikut kegiatan sama, tapi saat itu kelasnya masih dicampur laki-laki.
Tentang rute, Deandra mengakui cukup menantang. Peserta dinilai berdasarkan kemampuan menjaga keseimbangan, bukan sebatas kecepatan saja.