KULONPROGO, KRJogja.com – Annual Children Event of Kulonprogo (ACHIEVER) ke-16 atau Kongres Anak Kulonprogo kembali digelar sebagai wadah partisipasi strategis anak-anak dalam menyuarakan gagasan, aspirasi, dan pendapat mereka langsung kepada para pemangku kebijakan daerah. Kegiatan yang dilangsungkan di Gedung DPRD Kulonprogo ini menjadi bukti nyata bahwa suara anak memiliki peran penting dalam pembangunan daerah.
Ketua Forum Anak Kulonprogo, Panji, menegaskan bahwa Kongres Anak merupakan implementasi dari hak partisipasi anak yang dijamin dalam Undang-undang Perlindungan Anak. Dalam forum ini, anak-anak diberikan ruang yang aman dan nyaman untuk berdiskusi, menyampaikan ide, dan memberikan masukan tentang isu-isu penting yang menyangkut hak serta kesejahteraan mereka.
“Kongres ini bukan hanya seremonial, tapi menjadi tempat penting di mana kami bisa menyampaikan pandangan langsung pada para pengambil kebijakan,” ujarnya.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kulonprogo, Lucius Bowo Pristiyanto, menambahkan bahwa partisipasi anak dalam forum ini telah memberikan dampak nyata. Salah satunya adalah pengadaan makanan sehat di lingkungan sekolah, yang merupakan hasil aspirasi anak-anak pada kongres tahun sebelumnya.
“Kami menangkap bahwa banyak anak mengeluhkan makanan yang menyebabkan keracunan. Karena itu forum seperti ini penting untuk menampung masukan langsung dari anak-anak,” kata Lucius.
Sejalan dengan UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (dan perubahannya), pemerintah berkewajiban memberikan perlindungan serta menjamin kesejahteraan anak. Kongres Anak menjadi bentuk nyata pelibatan anak sebagai subjek pembangunan, bukan sekadar objek.
Direktur Gerakan Solidaritas Masyarakat (GSM), Berto, menilai Kongres Anak sebagai sarana memperkuat peran anak sebagai pelapor, pelopor, dan agen perubahan yang bisa menciptakan lingkungan yang inklusif dan ramah anak di Kulonprogo.
Staf Ahli Bupati Bidang Sumber Daya Masyarakat, Heri Darmawan, yang hadir mewakili Bupati Kulonprogo, menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus mendengar dan melibatkan suara anak dalam proses pembangunan.
“Kami ingin memastikan anak-anak di Kulonprogo bukan hanya menjadi penerima manfaat, tapi juga aktor utama dalam menciptakan daerah yang lebih aman dan kondusif,” tegasnya.
Hal senada disampaikan Wakil Ketua DPRD Kulonprogo, Suharto, yang menyebut bahwa hasil dari Kongres Anak akan dijadikan landasan dalam penyusunan program-program legislatif di Kulonprogo.