KULONPROGO (KRJogja.com) - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kulonprogo menggelar bimbingan teknis (Bimtek) Sistem Pendataan Sosial Ekonomi Berbasis Keluarga Desa Cinta Statistik atau lebih dikenal dengan sebutan 'Sipedet Cantik' di Kulonprogo 2025, dengan sasaran 10 wilayah kapanewon meliputi 76 kalurahan dengan sasaran 126.500 kepala keluarga (KK) dan melibatkan 739 Petugas Pendataan Lapangan (PPL) dan Petugas Pemeriksa Lapangan (PML).
"Saat ini tahapannya bimbingan teknis (bimtek) bagi seluruh petugas tersebut, dibagi tiga gelombang selama enam hari," kata Kepala Diskominfo Kulonprogo, Agung Kurniawan SIP MSi saat membuka Bimtek 'Sipedet Cantik' di Hotel Novotell Temon, Kulonprogo, DIY, Senin (16/6).
Pembukaan bimtek dihadiri Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, Ir Herum Fajarwati MM. 'Sipedet Cantik' menggandeng BPS DIY dan Kulonprogo, salah satunya sebagai pengajar bimtek.
Di depan para peserta, Agung menjelaskan, kegiatan 'Sipedet Cantik' menggunakan dana keistimewaan, bertujuan meningkatkan kualitas data di tingkat kalurahan. “Program ini diinisiasi Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk membangun data yang akurat dan terpadu sebagai dasar penyusunan kebijakan pembangunan,” jelas Agung Kurniawan.
Sementara itu Plt. Kepala BPS DIY Herum Fajarwati mengatakan, Kulonprogo mendapat kesempatan emas menggelar pendataan seperti ini, karena tidak semua daerah bisa melakukannya. BPS DIY mengirim empat petugas sementara BPS Kulonprogo menerjunkan 11 petugas sebagai tenaga pengajar, dengan materi pengunaan aplikasi statistik berbasis android dan metodologi survei antara lain meliputi kondisi tempat tinggal, pendidikan, penghasilan hingga aset dan akses terhadap bantuan sosial.
'Sipedet Cantik' mengacu data kependudukan, maka dipastikan tidak ada warga luput dari pendataan. "Pendataan berbasis aplikasi ini dapat dipergunakan membangun program pembangunan daerah dengan evidence base planning, diikuti intervensi program karena 'Sipedet Cantik' by name by address, foto individu dan bangunan rumah serta geo tagging," ungkapnya didampingi Kepala BPS Kulonprogo Drs Sumarwiyanto.
Secara terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Riset Daerah (Bapperida), Ir Muh Aris Nugroho MMA mengatakan, 'Sipedet Cantik' sangat penting sebagai dasar kebijakan pembangunan dan reformasi kalurahan. "Pemkab nanti akan mendapatkan hasil pendataan yang akurat, valid dan siap pakai. Artinya mampu diterapkan memenuhi kebutuhan masyarakat, salah satunya berkontribusi dalam penanggulangan kemiskinan," ungkapnya.
Salah satu PML yang ditemui saat pelaksanaan bimtek, Aris Prasetyo Cahyono asal Kalurahan Bojong Kapanewon Panjatan mengaku senang terlibat dalam 'Sipedet Cantik'. Dirinya berharap hasil pendataan bisa memberikan manfaat bagi perbaikan kesejahteraan masyarakat.
Hal senada disampaikan Sri Wahyuningsih, salah satu PPL dari Kalurahan Sidoharjo, Kapanewon Samigaluh juga aktif sebagai kader kesehatan di Sidoharjo. Sri mengaku tertarik mengikuti 'Sipedet Cantik', karena program ini jadi acuan pemda dalam menentukan arah kebijakan terkait kesejahteraan masyarakat.
"Harapan saya, dapat ikut mesukseskan program ini dengan baik sehingga tercipta kebijakan-kebijakan yang tepat untuk mensejahterakan masyarakat," tuturnya. (Rul)-