KULONPROGO (KRJogja.com) - Kalurahan Pagerharjo, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo sudah mendapat intervensi Dana Keistimewaan (Dais). Ada 11 kebijakan strategis Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X yang dilaksanakan di kalurahan. Khusus di Kalurahan Pagerharjo telah dilaksanakan Kalurahan Mandiri Budaya dengan biaya Danais melalui Bantuan Keuangan Khusus (BKK).
Kepala Bidang Urusan Tata Ruang Paniradya Kaistimewan DIY, Nur Ikhwan Rahmanto S.Ant menjelaskan, untuk Tata Ruang ada Kawasan Terpadu dan pada 2024 telah dialokasikan BKK Kawasan Terpadu untuk budidaya vanili di Pagerharjo sebesar Rp 500 juta. Sedangkan di 2025 telah dialokasikan Rp 1,4 miliar.
"Dengan rincian Rp 750 juta untuk budidaya vanili dan sisanya Rp 650 juta untuk penanaman bibit kopi dan pembangunan rumah produksi," katanya di sela Penanaman 20.000 Bibit Pohon Kopi Robusta dan launching Forum Pengembangan Satuan Ruang Strategis Kasultanan dan Satuan Ruang Strategis Kadipaten (Umbang Saras) di Agroeduwisata Kopi Trajumas, Kalinongko, Pagerharjo, Samigaluh, Kamis (19/6).
Pihaknya berharap tempat tersebut nanti menjadi bagian dari Edu Agrowisata. Jadi banyak orang datang belajar dan menikmati kopi khas Perbukitan Menoreh.
Sementara itu Pemimpin Bank BPD DIY Cabang Wates, Nur Afan Dwi Saputro MM menjelaskan, latar belakang manajemen Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemda DIY tersebut memberikan CSR Bantuan Pengadaan Alat Komunikasi dan Perlengakapan Penanganan Kampung Siaga Bencana Jagad Menoreh lantaran beberapa wilayah Kulonprogo masuk kawasan rawan bencana di antaranya di perbukitan Menoreh.
"Sebagai salah satu wujud tanggung jawab sosial dalam rangka pencegahan bencana maka Bank BPD DIY memberikan bantuan CSR kepada Kampung Siaga Bencana Jagad Menoreh dalam bentuk alat komunikasi dan perlengkapan penanganan bencana," ujar Afan.
Dengan adanya alat komunikasi tersebut, ke depan bisa mempercepat informasi kepada warga ketika terjadi bencana sehingga harapannya tidak ada korban. Kalaupun ada penanganan bencana tentu bisa dilakukan dengan cepat.
Bupati Kulonprogo, Agung Setyawan mengaku bersyukur atas tingginya atensi Danais dari Paniradya Kaistimewan dan Bank BPD DIY. Langkah tersebut sejalan dengan tekadnya akan mewujudkan masyarakat petani sejahtera.
"Kami melakukan penguatan-penguatan dengan revitalisasi di sektor pertanian seperti revitalisasi kelapa dan kakao serta revitalisasi kopi," jelasnya.
Diungkapkan, Kulonprogo menjadi daerah yang cocok budidaya kopi. Ke depan akan dilakukan tata kelola kopi agar bisa eksport.
"Dinas terkait akan melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap para petani kopi sehingga nanti bisa menghasilkan produk berkualitas untuk dieksport. (Rul)-