Krjogja.com - KULONPROGO - Ancaman serangan siber terhadap sistem pemerintahan semakin meningkat, termasuk berbagai penipuan. Berdasarkan data sistem keamanan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kulonprogo, terdapat 276.003 percobaan serangan pada situs resmi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo selama Juli 2025 baik dari dalam maupun luar negeri.
"Sehingga kami berkewajiban mengadakan sosialisasi agar perangkat daerah, pemerintah kalurahan hingga masyarakat lebih waspada terhadap potensi kejahatan siber,” kata Kepala Diskominfo setempat, Agung Kurniawan MSi saat Sosialisasi Keamanan Informasi bagi perangkat daerah, pemerintah kalurahan, serta Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) di Aula Adikarta, Kompleks Pemkab Kulonprogo, Rabu (20/8).
Baca Juga: 228 Stand Ramaikan Pameran Hari Jadi Jateng, Omzetnya Ditargetkan Lebih dari Rp600 Juta
Sosialisasi berlangsung luring dan daring melalui aplikasi zoom meeting serta siaran langsung Kulonprogo TV sehingga diikuti masyarakat luas.
Sosialisasi terselenggara kerjasama Bank BPD DIY Cabang Wates dibuka Bupati Agung Setyawan dan dihadiri Wabup Ambar Purwoko, Asisten Sekda, perwakilan OPD, Panewu, Lurah dan perwakilan KIM.
Tiga narasumber utama Ismail Abdurrahman Hakim (Praktisi Keamanan Informasi/Penetration Tester & CEO Cyberkarta), Dr R Wakhid Akhdinirwanto (Akademisi Universitas Muhammadiyah Purworejo), Nur Afan Dwi Saputro MM (Pimpinan Bank BPD DIY Cabang Wates), moderator Sekretaris Diskominfo Trusta Hendraswara.
Baca Juga: Jaga Lingkungan, LDII Gunungkidul Kerja Bakti Massal
Bupati Agung Setyawan mengatakan, pentingnya kesadaran bersama mengenai keamanan informasi di era digital.
“Kita hidup di era digital ditandai kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sangat pesat. Informasi menjadi aset terpenting dan berharga untuk membangun. Namun di tangan yang salah, informasi bisa jadi ancaman serius. Sehingga kita perlu menjaga kerahasiaan, integritas dan ketersediaan informasi agar tetap bermanfaat bagi masyarakat dan tidak disalahgunakan,” ujarnya.
Bupati berharap OPD tidak hanya menjadi 'pemadam kebakaran' dan berbalas pantun dengan medsos. Jangan sampai orang lain memberikan informasi dari sumber yang salah.
Keamanan informasi mencakup perlindungan data sensitif, pencegahan pencurian dan penyalahgunaan data serta upaya menjaga reputasi publik. Selain itu peran KIM dinilai sangat strategis sebagai agen perubahan menyebarkan informasi bermanfaat, menangkal hoaks dan mengangkat potensi lokal.
Ketiga narasumber membawakan materi seputar ancaman siber, penguatan literasi digital serta pentingnya keamanan transaksi perbankan.
Pimpinan Bank BPD DIY Cabang Wates, Nur Afan Dwi Saputro menekankan pentingnya menjaga kerahasiaan data individu seperti kata sandi, kode OTP dan memantau transaksi secara teratur.
"Penting juga untuk waspada terhadap penipuan dan peretasan," tegas Afan menambahkan agar berhati-hati terhadap email atau pesan palsu yang meminta informasi pribadi.
Melalui kegiatan ini, Pemkab Kulonprogo berharap literasi digital masyarakat semakin meningkat, keamanan data dan informasi pemerintah lebih terjaga serta KIM semakin berperan aktif dalam membangun ekosistem informasi yang sehat, aman dan bermanfaat bagi masyarakat luas. (Rul)-
