KULONPROGO - Bimbingan Teknis (Bimtek) bagus untuk memberikan pemahaman anti korupsi bagi perempuan di Kabupaten Kulonprogo. Pelaksana Harian (Plh) Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI David Sepriwasa mengatakan, ada tiga materi pokok dalam Bimtek yaitu peran sebagai ibu, sebagai istri dan sebagai peran serta masyarakat.
"Perempuan memiliki peranan penting dalam pencegahan korupsi. Sekitar delapan persen kasus penanganan korupsi itu perempuan, sekitar 159 orang," kata David Sepriwasa saat Bimtek Perempuan Anti Korupsi, di Aula Adhikarta, Kompleks Pemkab Kulonprogo, Selasa (2/9).
Dikatakan, KPK mempunyai tiga strategi, yaitu kebijakan, pendidikan dan strategi pencegahan. Bimtek ini strategi pendidikan, memberikan pemahaman kepada ibu-ibu supaya bisa mengimplementasikan materi-materi bimtek.
Baca Juga: 'Sedap Betul Jamuku' Top 10 Inovasi Jawa Tengah
"Ibu-ibu perlu kita beri pemahaman dan pendidikan supaya korupsi tidak terjadi. Karena bibit-bibit korupsi bisa hadir dari keluarga dan ibu adalah pagar pertama untuk membatasi, jangan sampai keluarganya terkena kasus korupsi," ujarnya.
Diungkapkan, program bimtek sangat efektif dalam upaya pencegahan korupsi. Dirinya berharap hasil kegiatan dapat disebarluaskan dan diimplementasikan kepada keluarga dan masyarakat sehingga bermanfaat bagi masyarakat Kulonprogo.
Bupati Kulonprogo Agung Setyawan berharap melalui bimtek bisa mendorong pencegahan korupsi melalui peran serta perempuan. "Perempuan, khususnya istri pejabat atau ASN, memiliki posisi strategis dalam upaya pencegahan korupsi melalui peran aktif dalam menanamkan nilai-nilai anti korupsi di lingkungan keluarga dan masyarakat," jelasnya.
Baca Juga: Aksi Bagi Makanan Berlanjut, Bersama Jaga Yogya Semakin Kondusif
Agung mengapresiasi KPK dalam membangun kesadaran anti korupsi bagi perempuan maupun ASN. Kejujuran, dedikasi dan integritas harus ditanamkan untuk mewujudkan pencegahan korupsi. (Rul)