Penerapan TTG di Tuksono Kulonprogo, Upaya Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa AKPRIND University

Photo Author
- Senin, 22 September 2025 | 09:59 WIB
KR-Istimewa Mahasiswa AKPRIND University Yogyakarta melaksanakan Program PMM di Tuksono, Sentolo, Kulonprogo.
KR-Istimewa Mahasiswa AKPRIND University Yogyakarta melaksanakan Program PMM di Tuksono, Sentolo, Kulonprogo.



Krjogja.com - KULONPROGO - Empat puluh hari sudah mahasiswa AKPRIND University Yogyakarta menjalankan Program Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiwa (PMM) di Kalurahan Tuksono, Kapanewon Sentolo,  Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

PMM merupakan salah satu skema kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan sumber pendanaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M), Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjen Risbang), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdikti Saintek) Tahun 2025.

"Program PMM di Kalurahan Tuksono menyasar dua mitra sasaran kelompok masyarakat yang produktif secara ekonomi. Program PMM sejalan dengan Astacita Pemerintah Republik Indonesia, yakni pembangunan dari desa untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.

Pelaksana PMM adalah Tim Mahasiswa AKPRIND University yang berasal dari delapan Program Studi, yaitu Prodi Teknik Kimia, Teknik Industri, Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Lingkungan, Teknik Geologi, Informatika, dan Rekayasa Sistem Komputer.

Pembimbing PMM terdiri tiga orang dosen, yaitu Dr Edhy Sutanta ST MKom sebagai Ketua (Dosen Tetap Program Studi Informatika yang juga Rektor Universitas AKPRIND Indonesia), Prof Dr Med Vet drh Raden Wisnu Nurcahyo (Guru Besar Bidang Parasitologi Universitas Gadjah Mada), serta Beny Firman ST MEng (Dosen Tetap Program Studi Teknik Elektro Universitas AKPRIND Indonesia).

Menurut Prof Raden Wisnu Nurcahyo, salah satu Dosen Pembimbing, Program PMM bertujuan untuk memberdayakan petani dan peternak melalui penerapan teknologi tepat guna (TTG) yang sesuai dengan kebutuhan mitra. "Untuk memastikan penerapan teknologi berjalan dengan baik dan memberi dampak pada mitra, kegiatan PMM oleh mahasiswa dilaksanakan dalam lima tahapan baku, yaitu sosialisasi, pelatihan, penerapanan, pendampingan, serta monitoring," ujar Prof Wisnu, Senin (22/9/2025).

Melalui tahapan tersebut, imbuhnya, setiap mahasiswa yang terlibat akan lebih mudah dalam merealisasikan program. Di akhir tahapan dilakukan monitoring dan evaluasi untuk mengetahui dampak program pada mitra sasaran. Untuk PMM di Tuksono, ada dua parameter dampak yang diukur, yaitu peningkatan produktivitas dan pemasaran.

Beny Firman mengungkapkan, pelaksanaan PMM di Tuksono merupakan perluasan dan sinergi antara Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan kegiatan PkM. Selain melaksanakan program individu sebagai kewajiban KKN, mahasiswa secara berkelompok melaksanakan program PMM. Pelaksanaan program PMM menyasar dua mitra, yaitu kelompok tani dan kelompok ternak. Sedangkan pelaksanaan Program KKN menyasar mitra masyarakat di Tuksono, yaitu kelompok petani dan peternak, pelaku UMKM, para ibu rumah tangga, remaja dan Karang Taruna, pengelola dan peserta didik pada Kelompok Bermain Semar, santri TPQ, serta siswa SD Negeri Kalikutuk.

Di akhir pelaksanaan, mahasiswa diwajibkan menyusun Laporan Akhir pelaksanaan KKN dan PMM, sehingga pengalaman dan pembelajaran yang didapatkan dapat direkognisi ke mata kuliah yang relevan di program studi masing-masing.

Sementara Edhy Sutanta, selaku Ketua Tim Pelaksana PMM menyatakan, pelaksanaan Program PMM merupakan wadah bagi mahasiswa untuk mendapat pengalaman di luar kampus dan penerapan hasil kerja dosen di masyarakat. "Selain mendapatkan rekognisi mata kuliah, keterlibatan mahasiswa dalam aktivitas masyarakat, interaksi dan bekerja sama antaranggota kelompok yang berasal dari lintas program studi dan perbedaan latar belakang, dan interaksi dengan para pemangku kepentingan yang beragam, akan memberikan pengalaman dan pembelajaran yang penting dan berguna kelak setelah lulus kuliah," jelasnya.

Menurut Edhy Sutanta, terdapat enam TTG yang diterapkan melalui Program PMM di Tuksono, yaitu penyiram tanaman, pengolahan air siap minum, pemantau kualitas air, mixer kompos, pencacah daun/rumput pakan ternak, serta aplikasi website sebagai media publikasi produk lokal di wilayah Tuksono.

"Seluruh TTG tersebut merupakan luaran hasil penelitian Dosen AKPRIND University, sedangkan aplikasi website dikembangkan oleh mahasiswa Program Studi Informatika dan Rekayasa Sistem Komputer. Selain menjadi salah satu solusi terhadap permasalahan di masyarakat, Program PMM ini diharapkan juga dapat menguatkan eksistensi AKPRIND University yang dikenal sebagai Perguruan Tinggi penghasil produk TTG," ucap Edhy.

Pada akhir pelaksanaan Program PMM, dilakukan serah terima hasil-hasil PMM. Serah terima dilakukan Edhy Sutanta selaku Ketua Tim kepada Lurah Tuksono Zainuri dan dilanjutkan penyerahan kepada mitra kelompok tani di Padukuhan Karang yang diwakili oleh Jemidi (Dukuh Karang) dan kelompok ternak di Padukuhan Krebet yang diwakili Sukirno (Dukuh Krebet), pada Kamis, 18 September 2025.

Zainuri menyampaikan terima kasih dan berharap agar ke depan bisa dilaksanakan program serupa di wilayah Tuksono. Sementara Jemidi dan Sukirno menyatakan siap menerima kembali mahasiswa AKPRIND University di wilayahnya. (San)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

YIA Siap Layani Lonjakan Penumpang Libur Akhir Tahun

Kamis, 18 Desember 2025 | 19:50 WIB

Peran Strategis Baznas Bantu Masyarakat

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:30 WIB

Data BPS Bisa Dikemas Jadi Konten Edukatif

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:45 WIB

Direksi KR Silatuhrami dengan Bupati Kulonprogo

Minggu, 7 Desember 2025 | 17:46 WIB
X